Trencher, Atasi Kesulitan Tenaga Kerja Tembakau

Terbit pada Senin, 9 Mei 2016

Tembakau merupakan komoditi fancy product yang dalam kegiatan budidaya tembakau bersifat padat karya. Seperti yang dialami tebu, komoditi tembakau juga mengalami kesulitan terkait sumber daya manusia akhir-akhir ini.

Dosen Teknologi Pertanian Universitas Jember, Siswoyo Soekarno mengatakan selama ini, pembuatan sistem drainase ini masih dilakukan secara manual, dengan kata lain 100% dengan mengunakan tenaga manusia.

“Dengan menggunakan tenaga manusia, maka muncul permasalahan, antara lain biaya produksi terus meningkat karena nilai UMK juga terus naik,” kata pria yang menjabat sebagai Pembantu Dekan 1 ini.

Siswoyo menambahkan selain masalah biaya yang terus meningkat, di semua sektor pertanian dan perkebunan, ketersediaan tenaga kerja pembuat drainase semakin sedikit dan sulit didapatkan sehingga biaya untuk tenaga kerja ini menjadi mahal.

Bila dilihat dari sisi hasil pekerjaan, sambung Siswoyo, standar baku teknis seringkali tidak terpenuhi dan waktu pengosongan lahan yang pendek dengan jadwal tanam tembakau. Untuk mengatasi semua itu, maka mekanisasi merupakan jawabannya. Dengan mengunakan alat trencher, bisa menggantikan tenaga kerja pembuat drainase.

Trencher diharapkan dapat menjadi solusi untuk menekan biaya produksi, mengatasi kelangkaan tenaga kerja, memenuhi standar baku teknis, dan memenuhi kesesuaian rencana jadwal tanam,” sebutnya.

Siswoyo menambahkan secara ekonomi, trencher sangat berpotensi mengatasi permasalahan yang ada untuk pembuatan drainase dalam kegiatan persiapan tanam tembakau cerutu. Perbandingan dengan tenaga manusia adalah tenaga kerja 75 HKO/Ha x Rp 80.000, maka dibutuhkan dana sebesar Rp 6.000.000/Ha. Sedangkan dengan trencher, tenaga operator adalah seharga Rp 12.000/Ha, biaya BBM solar adalah 4 liter/Ha atau Rp 26.800/Ha ditambah dengan biaya pelumas (10% BBM) adalah Rp 4.000/ha sehingga biaya yang dibutuhkan hanya sebesar Rp 150.800/ha. (Siska, VER_Sekper)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar