PTPN X adalah Avalis Top dan Andal

Terbit pada Selasa, 28 April 2015

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggulirkan dana kredit untuk petani tebu binaan PT Perkebunan Nusantara X. Sudah tiga tahun ini, BUMN yang bergerak dibidang keuangan tersebut mempercayakan kepada PTPN X sebagai avalis untuk ribuan petani tebu di Jawa Timur. Kepercayaan PT BNI (Persero) Tbk menjadikan PTPN X sebagai avails karena selama ini PTPN X tidak pernah ada kredit macet. Hal itu disampaikan oleh  Pimpinan Divisi Corporate Community Responsibility (CCR) PT BNI Tbk, Nancy Martasuta di depan wartawan usai acara acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT BNI (Persero) Tbk dengan PTPN X Penyaluran Dana Program Kemitraan kepada Petani Tebu Masa Tanam 2015/2016 di Surabaya.

“Mengapa kami kembali mengucurkan kredit ke petani binaan PTPN X? Hal itu tidak lain karena sebagai avalis, PTPN X itu adalah profil avalis yang top 100 persen dan sangat andal. Selama ini tidak pernah ada satupun kredit yang macet,” kata Nancy dengan wajah sumringah.

Nancy menambahkan, sejak tahun 2013 lalu, PT BNI (Persero) Tbk mengucurkan kredit untuk petani tebu binaan PTPN X melalui Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN X, dengan besaran awal adalah Rp 100 milliar. Karena PTPN X merupakan avalis yang hebat maka pihak PT BNI (Persero) Tbk pun kembali mengucurkan dana kredit pada tahun 2014 sebesar Rp 150 milliar dan pada Tahun 2015 ini naik menjadi Rp 175 milliar.

“Kami melihat petani tebu ini usahanya feasible tapi tidak bankable. Untuk itu kami bekerjasama dengan PTPN X yang menjadi avalis bagi para petani tersebut,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN X, Djoko Santoso menjelaskan bahwa setiap petani yang mendapatkan pinjaman dana untuk kebun dari Bank BNI ini sudah ada datanya dan merupakan petani binaan pabrik gula. Misalnya, petani A mendapatkan kredit sebesar Rp 25 juta adalah petani binaan PG Ngadiredjo. Maka petani tersebut akan membuat perjanjian dengan PG Ngadiredjo bahwa akan menggiling tebunya ke PG Ngadiredjo.

“Saat mengambil DO (Delivery Order) Gula, maka akan langsung dipotong oleh pabrik untuk membayar kredit tersebut,” jelas Djoko.

Masih menurut Djoko, petani tebu sangat membutuhkan bantuan kredit pada setiap musim tanamnya. Sehingga, petani tebu tidak akan berani untuk tidak membayar kredit karena setiap musim tanam, adanya pinjaman sangat membantu kelancaran usaha tani mereka. (Siska, OPI_Corcom)

 

Posted in Berita

Terdapat 1 komentar

Anderson Morris said on Apr 27, 2017
Anda harus membayar rekening pinjaman untuk menghubungi kami bila pemberian pinjaman serendah tingkat bunga 2%, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui e-mail

Silahkan tambahkan komentar