Pabrik Gula (PG) Lestari memberikan bantuan berupa bibit gratis kepada para petani. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan jumlah Tebu Asli Daerah (TAD).

General Manager PG Lestari, Soekamto Partowijoyo mengatakan selama ini pihaknya hampir selalu kekurangan bahan baku tebu dan harus mendatangkan tebu dari wilayah klaster yang sama. 

"51 persen tebu yang kami giling merupakan tebu luar yang berasal dari klaster yang sama,” sebut Soekamto.

Untuk itu, sambung Soekamto, pihaknya ingin meningkatkan jumlah TAD. Sebab, lahan di Nganjuk dan Kediri masih cukup luas. Namun di mata masyarakat Nganjuk dan Kediri, budidaya tebu dinilai belum bisa memberikan nilai tambah sehingga mereka lebih memilih komoditi lainnya. Untuk wilayah Nganjuk, petani lebih memilih menanam bawang mereka sedang untuk wilayah Kediri lebih suka menanam padi dan jagung.

“Untuk itu, kami harus bisa memberikan nilai tambah bagi petani agar petani tertarik menanam tebu, salah satunya adalah memberi bantuan berupa bibit,” kata Soekamto.

Masih menurut Soekamto, untuk mekanisme pemberian bantuan bibit ini diberikan kepada petani di kebun bukan ex tebu, dan ditanaman tanam dengan pola 7B  dan dilakukan budidaya dengan sistem mekanisasi dengan PKP 135 meter.

“Target kami setiap tahunnya ada 500 hektar kebun baru sehingga dalam hitungan empat sampai lima tahun, PG Lestari bisa mandiri atau 100 persen TAD,” pungkasnya. (Siska, AFS_Corcomm)