Penerapan Sistem Narada pada musim giling tahun 2015 masih perlu penyempurnaan. Pasalnya, Sistem Narada sangat tergantung pada kekuatan sinyal operator seluler yang sangat berbeda kekuatannya di setiap daerah.

Salah satu staf IT Sekretaris Perusahaan PTPN X, Muhammad Rizal mengatakan, Sistem Narada sudah dilaksanakan untuk kali pertama di musim giling tahun ini. Hingga memasuki akhir Juli ini, semua operator sudah sangat memahami bagaimana cara menggunakan sistem ini.

"Namun masih ada hal-hal yang perlu disempurnakan," kata Rizal ditemui di ruang kerjanya di Kantor Direksi PTPN X Jalan Jembatan Merah, Surabaya.

Masih menurut Rizal, Sistem Narada ini sangat tergantung sinyal operator seluler dimana kadang sinyal operator naik turun dan tidak bisa diprediksi. Untuk itu, tim IT akan segera melakukan upaya antisipasi permasalahan ini.

"Selain soal sinyal, kami juga akan mengganti Radio Frequency Identification (RFID) dan Quick Response Code (QRC)," imbuhnya.

Rencana untuk mengganti RFID ke QRC, imbuh Rizal, karena ketersediaan RFID juga terbatas, sehingga perlu dilakukan antisipasi bila ada truk yang belum memiliki RIFD harus tetap bisa terverifikasi oleh Narada.

"Salah satu hal yang juga harus disempurnakan adalah reporting system -nya," imbuhnya.

Rizal menjelaskan, selama ini reporting sudah dinilai bagus namun akan lebih disempurnakan lagi. Hal ini tidak lain agar  manajemen bisa mengetahui gambaran bahan baku tebu lebih detail lagi. (Siska, OPI_Corcom)