Teknologi Informasi adalah Masa Depan (Bagian III)
Forecasting dan Simulasi
Forecasting dan simulasi adalah sistem strategis yang dibuat untuk direksi dalam membantu mengambil keputusan. Sistem seperti ini sudah biasa dimiliki secara rahasia oleh perusahaan besar yang bergerak di bidang saham dan bursa efek, elektronika, bahkan perusahaan minuman bersoda sekalipun. Sejak diterapkannya Artificial Intelligence pertama kali oleh Alan Turing di tahun 1936 dalam perang dunia ke II, perkembangan komputer yang memiliki kecerdasan untuk decision support system berkembang pesat. Bahkan konon, mesin turing adalah kunci dari kemenangan sekutu terhadap Jerman, karena didalamnya ada Forecasting dan simulasi strategi perang yang bisa menjadi pilihan Inggris dalam perang dunia.
Forecasting adalah sistem peramalan atau prediksi terhadap sebuah kejadian yang belum terjadi namun bisa diperkirakan atau ditaksir berdasar kondisi saat ini. Forecasting mengacu pada metode statistik dan trend dari kumpulan data yang sudah bertahun tahun tersimpan seperti metode time series, data cross sectional, Artificial neural network, dan masih banyak lagi metode yang bisa digunakan. PTPN X sudah menggunakan konsep Forecasting secara tradisional dalam bidang produksi dengan melakukan taksasi desember dan maret. Namun, hasil taksasi masih jauh dari harapan karena data yang tidak valid dan campur tangan manusia dalam perhitungan masih sangat tinggi. Dengan Forecasting maka Direksi akan diberikan beberapa kemungkinan yang akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan, dan bisa digunakan untuk bahan mengambil kebijakan. Salah satu contoh sistem Forecasting adalah :
- Peramalan biaya produksi dan laba perusahaan dalam beberapa tahun kedepan dengan kondisi yang ada saat ini.
- Peramalan produktivitas tebu dari musim giling tertentu.
- Peramalan rendemen tebu dari musim giling di masa depan.
- Forecasting mesin tertentu dalam pabrik akan rusak dan harus diperbaiki atau diganti.
- Peramalan jenis diversifikasi usaha yang potential untuk PTPN X di masa yang akan datang
Berbeda dengan EWS, Forecasting juga harus dilengkapi data data diluar PTPN X. Data kebijakan pamerintah, inflasi mata uang, cuaca dan iklim, Sosial Budaya dan lain sebagainya. Setelh itu sistem dengan metode statistik tertentu akan menghitung secara otomatis. Semakin banyak matrik data yang dimasukkan, hasil Forecasting akan semakin valid.
Simulasi adalah pengembangan dari Forecasting. Hasil peramalan yang presisi bisa diperkaya dengan sistem simulasi yang jitu. Sederhananya adalah direksi bisa memasukkan nilai matrik “campur tangan” – mereka dalam sistem Forecasting. Simulasi yang baik akan menciptakan beberapa hasil konspiratif apa saja yang akan terjadi, jika direksi melakukan sesuatu. Sistem simulasi murni kecerdasan buatan dari komputer, dan bisa mem-breakdown task list, bill of material, atau kebijakan apa saja yang bisa diambil untuk menghasilkan sebuah nilai tertentu. Contoh simulasi adalah sebagai berikut :
- Setelah di Forecasting laba bersih PTPN X tahun 2020 adalah 700 M, maka berapa laba bersih pada tahun tersebut jika direksi merekrut tenaga IT baru sebanyak 5 orang, investasi peternakan sapi di Madura, menutup salah satu pabrik di Jawa, dan menerapkan pensiun dini untuk beberapa karyawan ?
- Untuk menghasilkan rendemen minimal 8 pada tahun 2017 maka kebijakan apa saja yang harus diambil ?
Untuk contoh pada poin a, sistem akan menghasilkan angka laba bersih pada tahun 2020 setelah mensimulasikan matrik variabel kebijakan dari direksi. Sedangkan dari poin b akan dihasilkan beberapa pilihan kebijakan yang bisa diambil untuk mendapatkan rendemen minimal 8, bisa berupa task list dan bill of material atau kebijakan yang bersifat manajerial.
Dengan sistem Forecasting dan simulasi maka masa depan bukan lagi hal yang tidak pasti dan gelap. Masa depan bisa diprediksi, bisa dianalisa dan dipelajari. Thomas Alfa Edison pernah berkata “Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan”. Dengan kondisi apapun yang akan terjadi di masa yang akan datang, kita sudah siap menghadapinya, dan merubah rintangan menjadi kesempatan.
Mobile Based Computing
Bagian ketiga adalah wadah dari seluruh sistem komputer kedepan. Seluruh sistem harus dikendalikan menggunakan gadget sehingga lebih mudah dan efektif dalam penerapannya. Untuk menghemat biaya maka handheld yang digunakan bisa saja hand phone atau smart phone. Teknologi sms adalah teknologi yang cukup mudah dan murah untuk diterapkan. Semua orang, semua kalangan, dan semua level usia sudah pasti bisa menggunakan teknologi sms saat ini. Dengan teknologi sms, perubahan budaya komputerisasi di PTPN X tidak langsung mempengaruhi beberapa kelompok karyawan tertentu yang kurang mampu mengoperasikan komputer. Dengan program sms dimungkinkan resistensi user tidak akan besar karena mudah digunakan.
Early Warning Sistem, Forecasting dan simulasi, serta Mobile Based Computing adalah teknologi informasi terapan yang membutuhkan penelitian dan analisa yang mendalam. Butuh biaya dan waktu yang tak sedikit untuk bisa menghasilkan sistem yang valid. Namun dengan penggunaan ketiganya maka direksi PTPN X serta manajemen yang akan mengambil kebijakan tidak hanya disuguhi catatan dan angka angka tanpa diberikan pilihan. Dengan sistem tersebut akan menimilisir resiko yang akan terjadi kedepan, dan tentu saja memastikan kebijakan dan SOP dari direksi benar benar dijalankan di semua level karyawan PTPN X. Karena keberhasilan ketiga sistem diatas sudah terbukti di beberapa perusahaan besar dunia, maka PTPN X tidak perlu ragu untuk menggunakan Teknologi Informasi sebagai penyokong masa depan PTPN X yang lebih baik. (M. Syaiful Rizal_Sekper, OPI_Sekper) <end>
Rank 14 of The Best Twenty Five LKTI 2014
Terdapat 1 komentar
Silahkan tambahkan komentar