Tak Patuhi SPTA, PG Camming Berlakukan Pemotongan Rendemen

Terbit pada Selasa, 6 Oktober 2015

Pada musim giling tahun 2015, Pabrik Gula (PG) Camming sangat ketat dalam menegakkan aturan yang telah disepakati. Bahkan, pabrik gula yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X tersebut tidak segan untuk memberlakukan pemotongan rendemen tebu rakyat hingga 50 persen, bila petani nekat menebang tebu tidak sesuai dengan Surat Perintah Tebang Angkut (SPTA) yang sudah dibuat.


Kuasa Direksi PTPN X di Makassar, Arifin mengungkapkan, pasok bahan baku tebu PG Camming 30 persen berasal dari tebu rakyat dan 70 persen berasal dari HGU. Untuk mendapatkan tebu yang berkualitas, pihaknya sudah melakukan analisa pendahuluan dengan tepat. Sehingga, jadwal Tebang Muat Angkut (TMA) sudah disesuaikan dengan masa tanam dan kapasitas giling, tidak terkecuali tebu rakyat. “Untuk kali pertama, PG Camming berani bertindak tegas untuk menolak tebu rakyat yang ditebang sebelum jadwal yang sudah ditentukan,” kata Arifin.

Selama ini, sambung Arifin, PG Camming tidak berani melakukannya sehingga petani dengan seenaknya menebang tanpa koordinasi dengan pihak PG. Dengan perilaku dan kebiasaan yang kurang kordinasi tersebut sangat mempengaruhi kinerja pabrik gula dan juga bisa mempengaruhi kualitas tebu. “Bila petani masih bersikeras agar tebunya digiling, maka kami memberlakukan pemotongan rendemen hingga 50 persen. Hal ini harus dilakukan agar petani bisa bekerja sama yang baik dengan pabrik gula,” tegasnya.

Masih menurut Arifin, baik pabrik gula maupun petani menginginkan tebu dengan rendemen tinggi. Agar hal tersebut tercapai, maka proses TMA harus sesuai dengan masa tanam, serta kesegaran dan kebersihan tebu harus terjamin. Caranya, tebu yang sudah ditebang harus secepat mungkin digiling. Bila sudah lebih dari tiga hari, maka kualitas tebu akan turun. Agar tidak terjadi penumpukan tebu di emplasemen, maka pabrik gula sudah membuat SPTA yang juga sesuai dengan kapasitas giling. (Siska, CND_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar