Sukses Lakukan Demplot, Manajemen Janjikan Tur Ke Eropa Satu Minggu
Untuk mengamankan pasok bahan baku tebu, PT Perkebunan Nusantara X membuat kebijakan baru, yaitu budidaya tebu dengan sistem demplot. Jajaran direksi perusahaan perkebunan tersebut tidak main-main dan demi suksesnya kebijakan baru tersebut, jajaran direksi menjanjikan hadiah tur keliling Eropa selama satu minggu bagi karyawan yang berhasil melaksanakannya.
Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengatakan PTPN X sudah berhasil melakukan mekanisasi dengan sistem re-gruping dengan luas minimal sepuluh hektar. Pasalnya, dengan sistem re-gruping minimal sepuluh hektar, budidaya tebu dengan mekanisasi bisa dilakukan.
"Awal program re-gruping banyak yang tidak optimis bisa dilakukan karena sulit. Namun, kenyataannya, sekarang banyak re-gruping yang luasnya lebih dari sepuluh. Untuk itu, saya memerintahkan untuk semua pabrik gula menerapkan sistem demplot," tegas Subiyono.
Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) ini menjelaskan sistem demplot adalah budidaya tebu dengan bentuk hamparan seluas 100 hektar yang dilakukan dengan mekanisasi full. Untuk sistem demplot ini, direksi memberi keleluasaan, demplot 100 hektar bila dilakukan dalam satu hamparan, tetapi juga bisa dilakukan dalam dua hamparan dimana masing-masing hamparan seluas 50 hektar.
"Maksimal demplot ini empat hamparan dengan masing-masing hamparan seluas 25 hektar. Tapi akan sangat menarik kalau dalam satu hamparan," sebutnya.
Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur ini menegaskan ketiga pilihan tersebut tidak lain untuk mempermudah penerapan sistem budidaya tebu dengan sistem full mekanisasi mulai bukaan lahan hingga tebang angkutnya.
"Ini tantangan dan bagi siapa saja yang berhasil melakukannya, saya akan memberikan hadiah berupa wisata keliling Eropa selama satu minggu," ungkapnya.
Masih menurut Subiyono, dirinya sangat optimis bahwa karyawan PTPN X ini akan bisa mengerjakan dan merealisasikan semua program dan target yang ditentukan. Pasalnya, SDM PTPN X merupakan SDM yang handal. (Siska, AFS_Corcomm)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar