Selain cara di atas, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan PTPN X di antaranya:

1. Penataan kembali organisasi, Sumber Daya Manusia dan manajemen dengan ukuran yang benar (right sizing) sesuai dengan tujuan, urgensi, visi dan misi yang menjadi tugas.
2. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam mengemban tugas dan tanggung jawab karyawan, yang diupayakan  dengan cara:

1. Pendidikan formal, yakni dengan penugasan para karyawan untuk mengikuti jenjang pendidikan.
2. Pendidikan, pelatihan jabatan, dan pelatihan teknis untuk memenuhi kebutuhan keahlian para karyawan di bidang teknis tertentu.
3. Pemberian kemampuan melalui pengalaman (Tour of duty) para karyawan.

3. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dimana saat ini hampir semua instansi/perusahaan sudah memiliki website, sehingga berbagai informasi/kebijakan bisa diakses oleh masyarakat.
4. Perbaikan sistem reward and punishment. Sistem reward dengan menerapkan equal work for equal pay atau pemberian gaji yang layak sesuai dengan tingkat kedudukannya dalam organisasi dan pemberian hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.
5. Perbaikan etika dan moralitas karyawan. Adanya pembinaan kode etik karyawan dan meningkatkan pengawasan (pengawasan internal, pengawasan eksternal, pengawasan masyarakat).

Berdasarkan uraian diatas, secara garis besar penulis akan mengelaborasikan konsepsi penggalian potensi karyawan PTPN X dengan konsepsi kinerja perusahaan. Hal ini terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

Berdasarkan gambar di samping, dikemukakan bahwa terbentuknya PTPN X yang memiliki produktivitas dan profitabilitas tinggi dapat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa poin penting. Poin penting pembentuk perusahaan yang baik diantaranya ialah pengelolaan budgeting yang baik, adanya inovasi, segmen pasar, pelanggan, dan kapabilitas karyawan PTPN X itu sendiri. Kapabilitas dan kredibilitas karyawan mendominasi suksesnya suatu perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan dapat menggali potensi karyawan dengan berbagai cara, diantaranya Competency Based Human Resource Management (memetakan karyawan berdasarkan profesionalisme dan kompetensinya), mengikutsertakan karyawan dalam pendidikan formal dan pelatihan jabatan dan teknis, penyusunan SKM (Standar Kompetensi Manajerial atau kompetensi minimal yang harus dimiliki karyawan dalam jabatan tertentu), assessment center, perbaikan sistem reward and punishment, serta perbaikan etika dan moralitas karyawan. Strategi pengembangan potensi karyawan tersebut harus dilakukan pada semua jenjang, jabatan, dan jenis kompetensi.

(Agung Subiyantoro_PG DB, OPI_Corcom) <end>

Number 30 of The Best 30 LKTI 2015