Solusi Korporasi Mewujudkan Swasembada Gula 2014 (Bagian III)

Terbit pada Rabu, 2 April 2014

Menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan petani tebu juga perlu digiatkan, sehingga terjadi hubungan kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan. Hubungan kerjasama petani dengan pabrik gula diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang dinamis berdasarkan azas manfaat. Petani sebagai penghasil tebu memerlukan pabrik gula sebagai sumber teknologi, pembimbing teknis dalam pengolahan hasil tebu menjadi gula yang dapat dipasarkan. Di sisi lain, pabrik gula memerlukan petani untuk menghasilkan tebu guna kecukupan dan kesinambungan penyediaan bahan baku. Pabrik gula juga bertanggung jawab atas kemajuan petani di wilayahnya. Oleh karena itu petugas lapangan Pabrik gula perlu dibekali pengetahuan komunikasi dan ketrampilan penyuluhan.

 

Sedangkan untuk meningkatkan rendemen dapat dilakukan dengan pemilihan bibit varietas unggul, pemeliharaan tanaman tebu, penanganan panen dan pasca panen secara cepat dan tepat. Bibit merupakan faktor pendukung kualitas BBT. Oleh karena itu sebaiknya dipilih bibit yang unggul untuk menghasilkan panen dengan kualitas dan kuantitas optimal. Bibit yang dipilih sebaiknya adalah bibit unggul baik secara kualitas maupun kuantitas dan juga cocok dengan lahan di wilayah tersebut. Pemeliharaan juga faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan rendemen yang tinggi, harus tepat waktu dan cara. Kerusakan mekanis akibat pemotongan batang tebu saat panen mempengaruhi berkurangnya rendemen ( Susanto, H., Wahono. 2012). Tidak hanya itu, proses pasca panen teknis non budidaya ikut menyumbang sebagai faktor yang mengurangi nilai rendemen. Jarak antara lahan tebu dengan pabrik gula terlalu jauh, cuaca yang tidak pasti, terjadi kelebihan pasokan bahan baku tebu, dan terjadinya kerusakan pabrik secara tiba-tiba adalah faktor-faktor teknis non budidaya. Permasalahan-permasalahan tersebut diharapkan dapat diminimalisir dengan perbakan di sektor on farm, off farm dan non farm.

 

Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam strategi korporasi berbagai komponen terkait saling bersinergi untuk pengembangan mutu hasil produk. Melalui peningkatan kualitas bahan baku, alat-alat pengolahan, serta sumber daya manusia (baik karyawan maupun petani), maka di tahun-tahun mendatang PTPN X bisa menjadi penopang kebutuhan gula di Jawa Timur pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, dan menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada gula bukan impian lagi. (Evi Kusuma Ningrum_Divisi QC & PL <Tuban>, OPI_Sekper) <end>

 Rank 19 of The Best Twenty Five LKTI 2014

 

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar