Selektif Terima Tebu, Rendemen Harian Sentuh Angka Sepuluh Persen

Terbit pada Rabu, 23 September 2015

Pabrik Gula (PG) Modjopanggoong menyeleksi setiap pasokan tebu yang masuk. Bila tidak memenuhi standar yang telah ditentukan, pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X akan menolaknya. Bahkan, dalam sehari, pabrik gula yang berlokasi di Kabupaten Tulungagung ini pernah menolak delapan truk pengangkut tebu karena tidak memenuhi standar.

General Manager PG Modjopanggoong, Adi Baskoro mengungkapkan, PG Modjopanggoong terus meningkatkan performance pabriknya agar ada peningkatan kinerja. Untuk itu, PG Modjopanggoong telah menentukan standar untuk pasok tebu yang masuk. "Kami memang membuat standar, agar petani dan pabrik gula bersama-sama meningkatkan kualitas masing-masing," kata Adi.

Adi menjelaskan, adanya standar membuat petani berupaya untuk bisa menghasilkan tebu yang berkualitas. Bila tebu para petani berkualitas maka benefit akan dirasakan oleh petani sendiri karena rendemen yang tinggi.

"Kami telah menentukan standar bahwa tebu yang masuk harus segar, yaitu tebu tidak boleh lebih dari 36 jam setelah tebang dan tebu yang ditebang sudah berusia 12 bulan, sehingga rendemen bisa diatas tujuh persen, bersih, dan tidak ada pucukan maupun sogolan di dalam truk tebu," ungkap mantan General Manager PG Tjoekir ini.

Adi menambahkan dengan penerapan standar diatas, sejak hari giling ke 80 hingga ke 96 ini, rendemen harian PG Modjopanggoong lebih dari sembilan persen bahkan menembus angka sepuluh persen. "Kami sudah mensosialisasikan kebijakan ini ke para petani, namun masih ada tebu di bawah standar yang harus ditolak. Bahkan dalam sehari bisa delapan truk yang kami tolak karena tidak memenuhi standar kami," tandasnya. (Siska, CND_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar