Thailand merupakan salah satu negara pengekspor gula terbesar di dunia, selain Brazil dan Australia. Namun sebelum sampai pada kondisi saat ini, industri gula di Negara Gajah Putih itu juga pernah mengalami masa-masa sulit. Hal tersebut disampaikan oleh Senior Expert Kantor Pertebuan dan Pergulaan Kementerian Perindustrian Thailand,  Porntip Siripanuwat saat ditemui usai Acara The 7^th Bilateral Consultative Meeting Between Indonesia and Thailand on Sugar Tariff in ASEAN di Hotel The Alana, Surabaya, Kamis (26/11/2015).

Porntip menceritakan tahun 1973 hingga 1984 merupakan masa yang suram bagi industri gula di Thailand. Hampir setiap hari, para petani melakukan demo karena terus mengalami kerugian. Begitu pula dengan pabrik gula yang terus merugi. Banyak upaya sudah dilakukan oleh pemerintah, tetapi hasilnya tidak maksimal karena saat itu masing-masing kementerian masih berjalan sendiri-sendiri.

“Untuk itu, pemeritah memerintahkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Koperasi serta Kementerian Perindustrian agar bersama-sama memecahkan persoalan di industri gula,” ungkapnya.

Masih menurut Porntip, ketiga kementerian tersebut bekerja sama dan saling mengevaluasi kekurangan agar dapat mewujudkan tujuan bersama, yaitu kemajuan industri gula Thailand. Misalnya, untuk Kementerian Pertanian dan Koperasi, menetapkan bahwa rendemen minimal adalah 10 persen. Bila dibawah 10 persen, maka pabrik gula tidak perlu membeli tebu petani. Di sisi lain, pabrik gula bersama kementerian melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani agar mampu menghasilkan tebu berkualitas dengan rendemen di atas 10 persen.

Begitu pula dengan Kementerian Perindustrian, sambung Porntip, yang bertugas untuk mendorong perbaikan pabrik gula sehingga dapat lebih efisien dan menghasilkan produk gula berkualitas sekaligus menghasilkan produk samping gula atau diversifikasi produk. Salah satunya, bioetanol. Demikian pula, dengan Kementerian Perdagangan yang melakukan tugasnya.

“Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dibuat memang sangat mendukung berkembangnya industri gula di Thailand hingga saat ini. Sekarang, Thailand menjadi salah satu negara pengekspor gula,” tandasnya. (Siska, VER_Corcom)