Review Budaya Kerja Untuk Hadapi Tantangan

Terbit pada Rabu, 28 Oktober 2015

Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) sangat menyadari akan beratnya tantangan perusahaan ke depan. Maka, pihaknya menyerukan kepada seluruh anggotanya agar tidak membuang-buang waktu, uang, dan kesempatan untuk menjaga kesinambungan yang sudah ada dalam menghadapi segala tantangan.

Ketua Umum Federasi SPBUN, Tuhu Bangun mengungkapkan industri perkebunan, mulai dari sawit, karet, kopi, tebu, dan lain-lainnya sudah menghadapi tantangan yang sangat berat.

"Kompetitor yang muncul jangan dijadikan pesaing, tetapi jadikan partner. Sebab peluang yang mereka ambil itu bukan karena kepintaran mereka, akan tetapi karena kebodohan kita," tegasnya pada acara Pengukuhan Pengurus SPBUN PTPN X dan PTPN XII oleh Federasi SPBUN di Hotel Tunjungan, Surabaya, Jumat (23/10/2015).

Tuhu Bangun menambahkan Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah tantangan karena negara-negara di ASEAN ingin meningkatkan kesejahteraan. Maka, sense of belonging harus ditingkatkan. Kalau tidak, maka perusahaan akan tergilas. Federasi harus melihat sejauh mungkin akan apa yang harus dilakukan dan serikat pekerja tidak boleh melihat secara parsial saja.

"Kita harus segera mereview budaya kerja, sistem kerja kita, dan bekerja dengan rasio hari ini," ujarnya.

Tugu Bangun menjelaskan sepuluh tahun lalu, rasio masyarakat kaya hanya tiga persen, sedangkan hari ini  rasio ekonomi orang kaya sudah 7 persen. Rasio ekonomi ini mengubah sistem kerja dan pola kerja. Maka, reward and punishment sudah harus dilakukan dengan tegas. Kalau tidak, maka akan kalah dengan perusahaan lain.

"Jangan pernah bertanya apa yang telah diberikan  perusahaan, tapi apa yang sudah kita berikan kepada perusahaan," tegasnya. (Siska, VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar