Adanya analisa dan rekomendasi dari beberapa ahli luar negeri terhadap kondisi on farm, membuat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X segera melakukan tindak lanjut. Pusat Penelitian (Puslit) Gula Jengkol menjadi leader terhadap upaya yang akan dilakukan, yakni introduksi varietas.

“Saya memberikan harapan betul pada Puslit Jengkol, terutama untuk pengembangan varietas dan tissue culturenya. Saya harapkan Puslit Jengkol menjadi tumpuan. Kalau kita ingin berhasil, mindset harus diubah untuk melakukan pelayanan dan penelitian,” ungkap Subiyono, Direktur Utama PTPN X.

 

Introduksi varietas merupakan salah satu upaya untuk memercepat peningkatan produktivitas (protas) gula, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan sustainabilitas perusahaan beserta program hilirisasinya. Upaya ini menjadi salah satu terobosan dalam mendukung program cogen yang membutuhkan surplus ampas, yang diperoleh melalui peningkatan efisiensi pabrik dan varietas yang berkadar sabut tinggi. Varietas yang akan didatangkan memang memiliki potensi rendemen yang tinggi dan kadar sabut yang juga tinggi.

“Litbang, dalam hal ini adalah Puslit Jengkol, adalah pendukung rencana strategis perusahaan di bidang on farm. Untuk uji multilokasi yang akan dilakukan, membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa sampai pada tahapan rilis varietas,” ungkap Syahrial Koto, Kepala Puslit Jengkol, dalam presentasinya di Kantor Direksi PTPN X, Jalan Jembatan Merah 3-11, Surabaya. 

Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bentuk antisipatif terhadap adanya dinamika perubahan, serta untuk peningkatan daya saing perusahaan yang berdampak juga pada kesejahteraan petani. (Ver, CND_Corcom)