PTPN X, Rendemen Musim Ini Lebih Tinggi
Surabaya (beritajatim.com) - PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) mencatat sejak musim giling tebu awal Juni 2015 lalu, rendemen gula di 11 pabrik gula (PG) tertinggi mencapai 8,03 persen sedangkan rendemen terendah hanya 7,23 persen. Rendemen ini lebih tinggi dari musim giling tahun lalu sekitar 7,43 persen.
Dimana PG Pesantren Baru (Kediri) masih memiliki rendemen (kadar gula dalam tebu) tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 8,03 persen. Sedangkan PG Djombang Baru memiliki rendemen sekitar 7,23 persen. PTPN X mendominasi jajaran sepuluh besar PG terbaik dengan menempatkan enam PG miliknya.
”Dengan kinerja yang terus meningkat, kami optimistis bisa memproduksi 507.000 ton gula pada tahun ini dengan rendemen 8,29 persen. Itu sekaligus menjaga posisi kami sebagai produsen gula terbesar di Indonesia sejak enam tahun terakhir,” ujar Direktur Utama PTPN X Subiyono.
Subiyono mengatakan, per 31 Juli 2015, produksi gula PTPN X tercatat telah mencapai 144.145 ton gula. Produktivitas lahan yang dikelola PTPN X mencapai 82,64 ton tebu per hektare, sudah melampaui target 2015 sebesar 81,6 ton tebu per hektare. Produktivitas gula telah mencapai 5,91 ton gula per hektare. Adapun tebu yang telah digiling mencapai 2,016 juta ton dari target 6,11 juta ton hingga akhir musim giling pada November mendatang.
”Semua indikator yang ada menunjukkan kinerja pabrik gula kami masih mengungguli pabrik gula lain. Kinerja akan terus dipacu sehingga seluruh target bisa terpenuhi,” ujarnya.
Untuk mengejar target produksi, Subiyono menjelaskan, sejumlah langkah telah dan sedang dijalankan. Di antaranya dengan mengoptimalkan kapasitas giling yang saat ini mencapai 42.000 ton tebu per hari (ton cane per day/TCD). Sejumlah pabrik yang telah selesai program peningkatan efisiensi dan elektrifikasinya antara lain PG Kremboong (Sidoarjo) dari 1.500 TCD menjadi 2.400 TCD, PG Tjoekir (Jombang) dari 3.600 TCD menjadi 4.200 TCD, dan PG Djombang Baru (Jombang) dari 2.400 TCD menjadi 3.000 TCD.
”Kami juga telah selesai melakukan penggantian peralatan dan elektrifikasi di delapan PG lain milik kami di Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Jombang, Tulungagung, dan Nganjuk. Peningkatan efisiensi dan elektrifikasi yang kami lakukan dalam lima tahun terakhir memakan biaya investasi Rp1,44 triliun,” kata Subiyono.
Dengan peningkatan efisiensi dan elektrifikasi tersebut, dampak kinerja positif mulai terlihat. Tingkat efisiensi keseluruhan (overall recovery) PTPN X sebesar 75 persen dan kini berupaya mencapai level 85 persen seperti PG-PG yang ada di India. Biaya pokok produksi bisa tekan menjadi Rp 6.017 per kilogram, terendah dibanding pabrik gula lainnya.
”Pabrik-pabrik kami juga sudah mempunyai SNI untuk produk gula kristal putih, ISO untuk sistem manajemen mutu dan manajemen lingkungan, serta sertifikat halal. Tren perubahan selera konsumen yang ingin gula lebih berkualitas juga kami respons dengan mulai memproduksi superior quality sulphur-free sugar alias gula premium dengan proses detekasi-remelt-phospatasi (ORP) di PG Pesantren Baru Kediri mulai tahun ini. Proses tersebut menjadikan gula kami mendekati kualitas gula rafinasi yang kadar keputihannya menurut skala ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis) di bawah 50,” tandas Subiyono. [rea/but]
Sumber: http://beritajatim.com/ekonomi/244872/ptpn_x,_rendemen_musim_ini_lebih_tinggi.html#.VclnibX4J9x
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar