PTPN X Lakukan Program Tingkatkan Efisiensi
Untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan industri gula ke depan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan program efisiensi. Sejak tahun 2009, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini melakukan modernisasi dan peningkatan kapasitas pabrik dengan mengganti mesin dengan teknologi generasi pertama dengan teknologi generasi ketiga, seperti boiler tekanan tinggi (46 bar), motor listrik , dan high gravity- single curing fugals. Hal tersebut diungkapkan staf ahli direksi PTPN X, Nur Iswanto kepada seluruh peserta yang hadir pada Acara The 7th Bilateral Consultative Meeting Between Indonesia and Thailand on Sugar Tariff in ASEAN di Hotel The Alana, Surabaya, Kamis (26/11/2015).
“Ada empat indikator efisiensi. Hal ini kami dapatkan dengan melakukan benchmark ke negara-negara lain penghasil gula di dunia,” kata Nur.
Nur menyebutkan indikator pertama adalah kehilangan gula. Sebelum tahun 2009, PTPN X kehilangan gula lebih dari 2,5 persen. Padahal untuk industri gula dunia, kurang dari 2 persen. Indikator yang kedua adalah pemakaian uap di PTPN X mencapai lebih dari 58 persen, sedangkan di dunia kurang dari 40 persen.
Indikator ketiga adalah jam berhenti di PTPN X mencapai lebih dari 8,5 persen, sementara di dunia kurang dari 2,5 persen. Untuk indikator yang terakhir adalah overall recovery (OR) hanya mencapai kurang dari 75 persen, padahal di dunia antara 85 persen hingga 87,5 persen.
“Untuk melakukan efisiensi tersebut, PTPN X telah menghabiskan dana sebesar 114 juta dolar AS, mulai tahun 2011 hingga 2014,” sebutnya.
Nur menambahkan ada empat pabrik gula yang telah dilakukan revitalisasi besar-besaran. Keempat pabrik gula tersebut adalah PG Kremboong, PG Tjoekir, PG Meritjan, dan PG Modjopanggoong. Sebelumnya, Nur menjelaskan bahwa PTPN X mengelola sebelas pabrik gula di Jawa Timur. Dimana, sebelas pabrik gula tersebut dibangun sejak zaman kolonial Belanda yang menggunakan teknologi generasi pertama, seperti boiler bertekanan rendah, yaitu 6 hingga 8 bar. (Siska, VER_Corcom)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar