PTPN X Kenalkan Got Excavator kepada Peserta Sharing Session On Farm

Terbit pada Kamis, 18 Juni 2015

Sebuah kebanggaan bagi PTPN X saat didaulat menjadi tuan rumah acara Sharing Session BUMN yang baru kali pertama di lingkup BUMN gula. Sharing session merupakan sebuah acara yang digagas oleh Menteri BUMN untuk menggali informasi, pengetahuan, dan pengalaman PT Perkebunan Nusantara X sebagai leader BUMN gula di Indonesia. PTPN X terpilih menjadi tuan rumah karena berhasil menerapkan mekanisasi, modernisasi, dan terutama hilirisasi di industri tebu dibandingkan PTPN sejenis.

PTPN X membagi pengalamannya lewat acara sharing session dan dibagi menjadi dua regu, yakni regu on farm dan regu off farm. Ahmad Zaenal Arifin, Pjs. Kepala urusan Komunikasi Perusahaan didapuk sebagai salah satu team leader untuk regu on farm. Menurut Zaenal, tujuan penyelenggaraan sharing session ini, PTPN X diharapkan dapat memberi gambaran sekaligus berbagi pengalaman kepada PTPN gula yang lain terutama mekanisasi untuk lahan yang rawan banjir diupayakan sedemikian rupa sehinggga bisa di tanam seperti biasa. Yang kedua, tebu yang dipasok di PTPN yang ada di Jawa, 95% berasal dari tebu rakyat yang kepemilikan lahannya kecil-kecil dan dikerjakan secara manual. Dampaknya, biaya semakin tinggi dan dengan tantangan ke depannya, tenaga kerja di sektor pertanian semakin langka. Maka dari itu, PTPN X tengah merintis pengelompokkan lahan sempit petani menjadi sebuah hamparan minimal 10 hektar dengan penerapan mekanisasi.

“Pabrik Gula Kremboong dan Watoetoelis menjadi pilihan PTPN X untuk dikunjungi oleh PTPN gula di seluruh Indonesia. “Wilayah di kawasan PG Kremboong dan PG Watoetoelis dikenal sebagai wilayah yang irigasi dan drainase tidak terlalu bagus,” ulas Zaenal.

Secara historis, imbuhnya, pengerjaannya selama ini manual dan produktivitas tidak terlalu bagus. Namun, tahun 2013/2014 Pabrik Gula Watoetoelis dan Kremboong membuktikan bahwa dengan mekanisasi di sawah tidak bisa dikerjakan mesin. Dengan sistem yang dibuat oleh PTPN X yakni Got Excavator, sawah bisa diubah menjadi lahan yang cocok untuk tanaman tebu. Hasil dari penerapan mekanisasi, produktivitas tebu di PG Watoetoelis dengan menjadi 140 ton/ha. (Deffy Merita Wijaya_UWM, OPI_Corcom)

 

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar