PTPN X Kembangkan Puslit Jengkol

Terbit pada Jumat, 8 Januari 2016

Sadar akan pentingnya peremajaan varietas, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X akan mengembangkan Pusat Penelitian (Puslit) Gula Jengkol. Rencananya, perusahaan yang memiliki 11 pabrik gula tersebut akan memaksimalkan dan mengoptimalkan penelitian dan pemuliaan varietas di Jengkol.

Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengatakan untuk mewujudkan strategi diversifikasi produk, PTPN X membutuhkan varietas yang tinggi kadar sabut dan kandungan gulanya. Sayangnya, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini tidak bisa menemukan varietas yang dimaksud di lembaga penelitian dalam negeri.

"Untuk itu, kami akan mengembangkan Puslit Gula Jengkol untuk memenuhi kebutuhan varietas," kata Subiyono.

Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur ini menjelaskan, salah satunya factor penyebab terpuruknya industri gula di Indonesia adalah varietas. Dimana, varietas yang ada saat ini sudah tua dan sudah mengalami obsolete atau degenerative.

Padahal, sambungnya, di beberapa negara yang industri gulanya sudah terintegrasi dengan diversifikasi produk, menunjukkan bahwa kemajuan indsutri gula tidak lain dikarenakan kemajuan bidang research and development-nya, baik di sisi on farm maupun di sisi off farm.

"Di sisi on farm, mereka cepat mengganti varietasnya, bahkan sebelum sebuah varietas mengalami degenerative," ungkapnya.

Subiyono menambahkan lembaga peneliti setempat sudah mempersiapkan varietas yang lebih unggul. Melihat kondisi di dalam negeri dan melihat kesuksesan di luar negeri, maka PTPN X  mulai memikirkan untuk memberdayakan Puslit Gula Jengkol yang merupakan pusat penelitian gula milik PTPN X sendiri.

"Melihat fenomena-fenomena dan pengalaman tersebut, maka manajemen PTPN X akan mendorong pusat penelitian yang dimiliki untuk melakukan pengembangan varietas. Pengembangan varietas akan kami lakukan sendiri,” ungkapnya.

Diharapkan dengan keputusan tersebut, Puslit Gula Jengkol akan menjadi penggerak utama bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan akan varietas. Diakui Subiyono, memang tidak mudah untuk mengembangkan Puslit Gula Jengkol. Banyak yang harus ditata kembali, mulai dari organisasi, sumber daya manusia (SDM) hingga ke peralatan dan teknologi yang dibutuhkan.

“Saya harus mulai kembali. Langkah pertama adalah membangun image lembaga riset, dimana selama ini image lembaga peneliti ini termarjinalkan. Saya tidak bisa memaksa orang kalau image-nya masih terabaikan,” jelasnya.

Subiyono mengaku dirinya sudah memikirkan kemana Puslit Gula Jengkol ini dibawa, apakah akan menjadi anak perusahaan atau menjadi sebuah divisi, hal tersebut akan dikaji terlebih dahulu. Yang terpenting adalah Puslit Gula Jengkol harus bisa memenuhi kebutuhan PTPN X akan varietas yang unggul untuk mencapai target perusahaan, yakni diversifikasi produk.

Masih menurut Subiyono, untuk saat ini, dalam memenuhi kebutuhan varietas, pihaknya mencari varietas unggul dari negara lain. Sebab, PTPN X belum mampu melakukan breeding atau persilangan sendiri, mengingat breeding membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan, bisa sampai sepuluh tahun. Sementara, kebutuhan akan varietas unggul sudah mendesak. (Siska, VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar