PTPN X Desak Pemerintah Dukung Diversifikasi

Terbit pada Jumat, 30 Oktober 2015

SURABAYA – Industri gula diyakini akan berkembang di masa depan, jika pemerintah mendukung upaya diversifikasi produk. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, Subiyono dalam Acara Bincang Kompas bertajuk Kemandirian Energi Nasional, Implementasi Energi Baru Terbarukan di Hotel Ibis Style Jemursari, Surabaya, Sabtu (24/10/2015).

“Saya melihat adanya peluang ke depan untuk industri gula. Jika bioethanol sebagai energi baru terbarukan (EBT) dilaksanakan, maka industri gula akan berkembang,” ungkap orang nomor satu di PTPN X ini.

“Negara lain sudah bergerak melakukan diversifikasi, seperti Brasil, India, bahkan Thailand,” tegas Subiyono.

Dalam perkembangannya, industri gula saat ini tidak dapat bergantung sepenuhnya pada produksi gula semata. Hal ini dikarenakan masuknya gula impor yang lebih murah dan berkualitas serta menurunnya minat petani menanam tebu.

“Thailand sudah mampu memroduksi 10 juta ton gula per tahun, dengan rincian 2 juta ton untuk konsumsi domestik dan 8 juta ton untuk ekspor. Jika Indonesia tidak berbenah, gula domestik akan tergerus oleh gula yang masuk dari Thailand ataupun negara lainnya,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IKAGI ini.

Upaya diversifikasi memiliki misi penting. Bagi industri gula, akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Sedangkan bagi petani, mereka akan bergairah menanam tebu karena share dari bagi hasil meningkat.

Upaya ini dijelaskan oleh Subiyono dalam presentasinya. PTPN X yang akan memperoleh dana PMN (Penyertaan Modal Negara) tahun 2015 sebesar Rp 975 miliar ini, mencanangkan Program Diversifikasi Produk dan Integrasi Industri Gula. Di Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo, PTPN X merencanakan akan membangun satu pabrik bioethanol kapasitas 100 KLPD dan cogeneration sebesar 20 MW. Sedangkan di PG Gempolkrep, direncanakan cogeneration 20 MW dan produk turunan bioethanol (CO2 Recovery dan Dry Yeast Waste). Selain itu, di PG Tjoekir, akan ada cogeneration 10 MW. Di ketiga PG tersebut, juga direncanakan adanya program peningkatan efisiensi lanjutan.

Apabila program ini terlaksana dengan baik, maka misi penting terkait diversifikasi dapat tercapai. Diperkirakan,  penjualan PTPN X akan meningkat sebesar Rp 976,5 miliar, listrik Rp 414 miliar per tahun, bioethanol Rp 540 miliar per tahun, dan dari CO2 Rp 22,5 miliar. Sementara dari sisi petani, bagi hasil petani berpotensi meningkat dari 66% menjadi 75%.

“Pemerintah harus mendukung upaya diversifikasi ini” tutup Subiyono. (ARH_Enero, Ver_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar