PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) terus melakukan langkah-langkah untuk menyukseskan program diversifikasi produk, baik cogeneration maupun pendirian pabrik bioetanol baru. Untuk itu, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini membentuk cluster agar kebutuhan akan ampas dan tetes bisa terpenuhi.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) PTPN X, Moch. Sulton mengatakan potensi cogeneration di PTPN X ini ada 50 MW. Untuk itu, PTPN X membutuhkan ampas untuk cogeneration power plant ini, pada tahun 2016 sebesar 253.547 ton.

"Saat ini, bagasse yang tersedia kurang lebih 119.349 ton sehingga masih kurang 134.198 ton," sebut Sulton.

Untuk memenuhi kebutuhan akan ampas tersebut, sambung Sulton, pihaknya telah membentuk tiga cluster, yaitu Cluster Ngadiredjo yang terdiri dari PG Ngadiredjo, PG Lestari, PG Meritjan, dan PG Modjopanggoong.

Cluster yang kedua adalah Cluster Tjoekir yang terdiri atas PG Tjoekir, PG Djombang Baru, dan PG Pesantren Baru. Sedang cluster yang ketiga adalah Cluster Gempolkrep yang terdiri dari PG Gempolkrep, PG Toelangan, PG Kremboong, dan PG Watoetoelis.

"Pabrik gula yang sudah terbagi menjadi tiga cluster tersebut, akan menyuplai kebutuhan bagasse dan tetes tebu di tiga pabrik gula yang akan menjadi pabrik gula terintegrasi dengan cogeneration dan pabrik bioetanol," tandasnya. (Siska, VER_Corcom)