PKBL Gencarkan Pelatihan Untuk Sukseskan Mekanisasi
Untuk memenuhi pasokan bahan baku tebu yang berkualitas dan menghadapi tantangan global industri gula, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X mendorong gerakan mekanisasi tebu rakyat. Untuk menyukseskan gerakan tersebut, Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) gencarkan pelatihan untuk para petani dan operator.
Kepala Divisi PKBL PTPN X, Heru Sinarjanto mengungkapkan mekanisasi akan sukses bila setiap petani memahami manfaat mekanisasi. Selain itu, juga dibutuhkan alat dan tenaga atau operator yang handal sehingga tahapan budidaya tebu yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan harapan.
"Kami, melalui dana corporate social responsibility (CSR), melakukan pelatihan untuk mengubah mindset para petani dan operator," kata Heru.
Mantan Manager Tanaman PG Gempolkrep ini mengatakan, melalui kegiatan sinergi BUMN, PTPN X telah melakukan pelatihan tentang mekanisasi kepada para petani. Tidak hanya teori saja, PTPN X pun mengajak para petani tersebut untuk melihat langsung penerapan mekanisasi di PT Gunung Madu Plantation, bahkan studi banding ke dua pabrik gula di Thailand.
"Selain petani, kami juga telah mengadakan pelatihan bagi pemilik bengkel di sekitar pabrik gula wilayah kerja PTPN X terkait mekanisasi," ujarnya.
Heru menambahkan dengan pelatihan mekanisasi ini diharapkan bengkel-bengkel yang ada di sekitar pabrik gula bisa melayani kebutuhan petani akan mekanisasi dan implemennya. Mengingat, selama ini untuk memenuhi kebutuhan alat dan implemennya masih harus mendatangkan dari luar pulau Jawa.
"Setelah petani dan pemilik bengkel, baru-baru ini kami memberikan pelatihan bagi operator traktor," imbuhnya.
Pelatihan operator traktor ini, sambung Heru agar operator ini tidak hanya sekedar bisa mengoperasikan traktor, tetapi juga bisa merawat dan memperbaikinya. Sehingga pekerjaan di kebun bisa tepat waktu dan tidak terganggu akibat traktor rusak.
"Kami akan terus melihat kekurangan dan kelemahan agar kami bisa segera memberikan pelatihan sehingga gerakan mekanisasi ini berhasil dan membuat industri gula dalam negeri mampu bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN," tandasnya. (Siska, VER_Corcom)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar