Petani tolak boikot, antrean truk tebu mengular
KANALSATU - Rencana serta ajakan boikot memasok tebu ke pabrik gula (PG) di lingkungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang dilakukan oleh sekelompok petani dengan mengatasnamakan Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPD APTRI) PTPN X, tak mendapatkan respon dari kalangan petani tebu.
Sebaliknya, yang terjadi di lapangan, beberapa PG di lingkungan PTPN X justru kebanjiran pasokan tebu dari petani. Penegasan tersebut disampaikan oleh jajaran pengurus DPD APTRI PTPN X dalam konperensi persnya, Jumat (19/5), di Surabaya.
“Coba lihat itu antrian truk tebu yang mau masuk PG Gempolkrep di Mojokerto atau PG Ngadirejo di Kediri. Antrian truk tebu itu mengular antara 1 hingga 3 kilometer,” kata Ketua DPD APTRI X, H. Mubin.
Mubin menilai ajakan boikot tersebut justru dilakukan oleh kelompok petani yang tidak menginginkan petani tebu sejahtera dengan adanya jaminan pendapatan setara dengan rendemen 8,5 persen sebagaimana ditegaskan oleh Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bernomor surat : S-289/MBU/05/2016 tanggal 12 Mei 2016 perihal Impor Raw Sugar.
Padahal, kata Mubin, jaminan pendapatan setara dengan rendemen 8,5 persen tersebut jelas akan meningkatkan kesejahteraan petani tebu, mengingat tingkat rendemen tebu petani sendiri saat ini mayoritas di bawah 8 persen.
Sisi lain, lanjut Mubin, pengaruh anomali cuaca selama musim tanam 2015/2016 cenderung mempengaruhi penurunan tingkat rendemen tebu petani. “Tetapi dengan adanya jaminan tersebut petani merasa lebih aman, karena ada yang menjamin tingkat rendemen tebu mereka,” tegas dia.
Sebagai catatan, hingga kini ada sekitar 80 persen petani tebu di Indonesia yang memiliki tingkat rendemen di bawah 8 persen.
Sama seperti Mubin, Sudirman, Sekretaris DPD APTRI PTPN X mempertanyakan kelompok petani yang mengatasnamakan DPD APTRI PTPN X tersebut, sebab, kata Sudirman, DPD APTRI yang mendapat legalitas dari PTPN X adalah DPD APTRI di bawah pimpinan H. Abdul Wahid di tingkat nasional dan di bawah pimpinajn H.M Mubin di lingkup wilayah PTPN X dimana dia sendiri (Sudirman, red) duduk sebagai sekretaris. “Jadi DPD APTRI mana lagi itu yang mengatasnamakan PTPN X, pimpinan siapa,” kata Sudirman.
Terkait dengan alasan penolakan terhadap sistem lelang yang dilakukan secara bersama-sama di PTPN yang dijadikan salah satu acuan ajakan boikot oleh kelompok petani tersebut, menurut Sekretaris DPD APTRI PTPN X Sudirman, merupakan alasan yang tidak memiliki dasar yang kuat.
“Sistem lelang gula petani sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan PG atau PTPN sebagai mitra strategis dengan melibatkan petani. Dengan begitu akan mendorong terciptanya transparansi dalam tata niaga gula serta persaingan sehat di pasar,” kata Sudirman.(win21)
Sumber : http://kanalsatu.com/id/post/48864/petani-tolak-boikot--antrean-truk-tebu-mengular
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar