Tidak dapat dipungkiri, persaingan industri gula semakin ketat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang hanya tinggal hitungan hari. Untuk itu, diperlukan perubahan pola pikir atau mind set agar bisa bersaing dengan peningkatan kompetensi dan teknologi.

Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara X, Prof Rudi Wibowo mengungkapkan, tantangan ke depan tidaklah mudah. Saat ini, masalah persaingan akan semakin berat dan bagaimana perusahaan ini bisa kompetitif sekaligus bisa meningkatkan produktivitas dan meningkatkan nilai tambah.

"Pabrik gula mau tidak mau harus melakukan modernisasi. Yang memang tidak mudah dan tidak murah untuk dilakukan," kata Prof Rudi dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal 1 Syawal 1436 H Keluarga Besar PT Perkebunan Nusantara X di Hall Kantor Direksi PTPN X Jalan Jembatan Merah, Kamis (23/07/2015).

Prof Rudi menjelaskan ketidakmudahan moderenisasi ini bisa dilihat dari revitalisasi yang telah dilakukan di pabrik gula yang ada. Sebut saja revitalisasi di PG Kremboong, PG Tjoekir, PG Djombang Baru, PG Ngadiredjo dan pabrik gula lainnya yang harus bekerja keras agar revitalisasi yang dilakukan bisa sempurna.

"Yang tidak kalah penting adalah perubahan mindset. Kalau teknologinya sudah canggih, namun kalau  mindset tidak berubah maka akan sangat susah," tegasnya.

Untuk itu, sambung Prof Rudi, setiap karyawan yang merupakan elemen penting perusahaan harus bisa mengembangkan diri dan mendorong perusahaan ke arah yang lebih baik dan semakin jaya. (Siska, OPI_Corcom)