Perpaduan Sapi dan Tebu: Daging, Pupuk Organik, dan Biogas dalam Menjawab Ketahanan Pangan dan Energi (Bagian II)
Indonesia saat ini tergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan daging nasional dikarenakan belum mampu untuk swasembada. Indonesia mengimpor dari Australia lebih dari 35 ribu ton daging pertahun untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
Dengan demikian, perusahaan selain berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional, perusahaan juga dapat berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional. Setiap tahunnya konsumsi daging sebesar 1,72 kg/kapita dengan peningkatan sebesar 0,1 kg/kapita tiap tahunnya. Sedangkan penduduk Indonesia diatas 220 juta jiwa. Tentu ini menjadi peluang pasar yang menggiurkan.
Disamping itu, sapi juga ternyata ikut ambil bagian dalam menjawab energi alternatif pengganti minyak bumi. Energi alternatif tersebut berasal dari kotoran sapi yang selama ini dianggap sangat menjijikkan dan cuma dijadikan sebagai pupuk organik. Energi alternatif yang dihasilkan oleh kotoran sapi ini dikenal dengan sebutan biogas.
Saat ini, pemerintah tengah menggalakkan program hemat energi. Program hemat energi memerlukan kesadaran dari masyarakat dan industri akan pentingnya hemat energi. Laju pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia mencapai 6,8% dan ini jauh lebih besar dibanding dengan laju konsumsi energi di dunia yang hanya sekitar 2% seperti yang disampaikan oleh Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Yogo Pratomo.
Disamping itu, persediaan minyak dunia, terutama dari fosil, semakin menipis. Para peneliti atau para ahli dituntut untuk terus berpikir mencari cara supaya kebutuhan energi tetap terpenuhi. Energi merupakan kebutuhan vital kehidupan manusia. Akhir–akhir ini muncul berbagai macam teknologi yang berusaha memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan energi. Dunia otomotif misalnya, telah diciptakan mobil bertenaga surya yang berasal dari sinar matahari. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak dunia terutama dari fosil.(Ikhwan Krisnadi_Sekper, OPI_Sekper)
Rank 12 of The Best Twenty Five LKTI 2014
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar