Perkembangan Teknologi Komunikasi

Terbit pada Senin, 29 Desember 2014

Selain motivasi, hal yang dapat mendongkrak produktivitas kinerja karyawan adalah adanya komunikasi yang baik. Adanya komunikasi tidak lain karena manusia tidak bisa hidup sendirian di atas bumi ini. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan komunikasi, baik antar individu ataupun antar kelompok. Pada awalnya manusia menggunakan bahasa isyarat dan bahasa lisan untuk menyampaikan pesan. Bangsa Indian menyampaikan pesan dengan asap yang berpola tertentu agar dapat dibaca tidak hanya oleh sukunya tapi suku yang lain.

 

Perkembangan manusia yang semakin pesat dan semakin rumitnya sebuah pesan yang ingin dikirimkan, membuat manusia memikirkan cara yang lebih mudah dan efektif dalam penyampain pesan. Teknologi selalu muncul menjadi solusi setiap permasalahan sosial. Penemuan telepon menjadi awal perubahan era komunikasi traditional ke modern. Untuk menyampaikan pesan secara langsung atau broadcast, kita pernah mengenal pager. Teknologi yang mulai dikenal tahun 1956 di Amerika ini menjadi terobosan baru dalam pengiriman data teks daripada penggunaan surat tradisional. Ditemukannya internet pada tahun 1969 oleh Depatemen Pertahanan Amerika telah merubah segala macam bentuk pengiriman pesan. Surat Elektronik (email) yang diperkenalkan oleh Raymon Samuel di era 1971 semakin membuat pengiriman pesan lebih efektif dan bisa menjawab kompleksitas dari materi pesan tersebut. Selanjutnya baru kita mengenal chatting, sebuah bentuk komunikasi secara langsung seperti bercakap-cakap menggunakan teks lewat internet. Fasilitas ini mulai digunakan di Indonesia era 90an.

 

Teknologi chatting semakin luas digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama karena sifatnya yang lebih direct (langsung berinteraksi) kepada pihak lainnya. Terlebih fitur dalam chatting semakin canggih. Saat ini chatting tidak hanya dengan teks tetapi juga secara audio visual. Para pengguna chatting biasanya membentuk group tersendiri untuk memudahkan mereka mengobrol sesama kelompok, tanpa harus mengirim pesan berulang-ulang. Karena sifatnya yang langsung, setiap ada pesan yang masuk, masing masing anggota group langsung menanggapinya. Bahasa yang digunakan dalam group chatting juga tidak terlalu formal, tanpa harus mengurangi esensi dari pesan yang ingin disampaikan.

 

WhatsApp, BBM, Hangout, dan YM adalah contoh dari aplikasi chatting yang memungkinkan untuk dibuat group. Dalam hubungannya dengan dunia kerja, group chatting digunakan untuk berkomunikasi antar karyawan baik satu divisi atau satu perusahaan. Dengan group chatting, maka infromasi akan lebih mudah masuk. Dengan begitu info kondisi perusahaan terbaru, pemberian solusi, dan update update tentang dunia usaha akan lebih mudah di kirimkan. Tanggapan dalam chatting yang bersifat langsung akan memudahkan atasan berkoordinasi dengan bawahaannya tanpa harus mengirimkan satu per satu.

 

Dengan penggunaan group chatting ini, diharapkan solusi dari sebuah masalah akan cepat diambil sembari menunggu instruksi formal berupa surat perintah atau memo. Dengan begitu, kinerja dan produktifitas karyawan akan meningkat karena komunikasi dengan sesama karyawan dan atasan akan lebih mudah. (M. Syaiful Rizal_Sekper, OPI_Sekper)

Posted in Artikel

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar