Performance Meningkat, PG Djombang Baru Gaet Petani

Terbit pada Rabu, 13 Januari 2016

Tuntas dengan revitalisasi, musim giling tahun 2015, Pabrik Gula (PG) Djombang Baru tampil prima. Sayangnya, pabrik gula yang berlokasi di Jombang ini belum optimal dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tebu karena banyaknya petani tebu yang beralih ke komoditi lain.

General Manager PG Djombang Baru, Arief Effendi mengatakan dibandingkan dengan musim giling tahun 2014, performance PG Djombang Baru pada musim giling tahun 2015 meningkat sangat tajam. Bahkan, rendemen tahun 2015 ini adalah rendemen tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

"Semua target perusahaan tercapai, kecuali satu, yaitu tebu yang digiling," kata Arief.

Arief mengungkapkan belum optimalnya pabrik gula dalam pemenuhan jumlah tebu digiling karena banyak petani tebu Djombang Baru yang beralih ke komoditi lain. Selama dua tahun berturut-turut, petani tebu PG Djombang Baru mengalami kerugian sehingga mereka memutuskan untuk membongkar tebu mereka dan beralih ke komoditi lain yang dinilai lebih menguntungkan.

"Di Jombang ada 900 hektar lahan tebu yang sudah beralih ke komoditi lain," sebutnya.

Untuk itu, sambung dia, dengan meningkatnya performance PG Djombang Baru, pihaknya akan berusaha untuk menarik kembali para petani agar menanam tebu. Meskipun, hal itu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.

"Kami akan terus berusaha agar 900 hektar bisa kembali ditanami tebu," ujarnya.

Untuk menarik petani, jelas Arief, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi bahwa performance PG Djombang Baru sudah sangat jauh berbeda dibandingkan dua tahun lalu. Begitu pula dengan KKPE dari Bank Mandiri yang sudah dialokasikan sebesar Rp 25 miliar untuk daerah Jombang dan Rp 15 miliar untuk daerah Lamongan.

"Rencananya, kami akan memberikan subsidi untuk pupuk cair dan pembagian SHU lebih besar, yaitu 70 persen untuk petani," tandasnya. (Siska, VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar