Penyempitan Lahan Tebu adalah Tantangan Pabrik Gula

Terbit pada Senin, 15 Juni 2015

Tidak dapat dipungkiri semakin lama lahan tebu semakin tergerus. Ratusan bahkan ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan beralih fungsi menjadi permukiman, perindustrian dan fasilitas umum. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan oleh industri gula.

"Yang paling menakutkan adalah semakin menyempitnya lahan," kata Direktur Utama PTPN X, Ir. Subiyono MMA pada acara diskusi panel Sharing Session BUMN Gula di Hall Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara X jalan Jembatan Merah Surabaya, Jumat (12/06/2015) malam.


Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) ini menjelaskan, pabrik gula terus memperbaiki off farm agar bisa menghasilkan produk gula ber-SNI. Namun masalah bahan baku ini harus menjadi perhatian yang serius karena lahan semakin menyempit dan beralih fungsi.

"Pabrik gula harus ‘memegang’ off dan on farm. Pabrik gula harus bisa bekerjasama dengan petani apapun bentuknya, bisa sewa atau lainnya," tegasnya di depan peserta Sharing Session yang berasal dari seluruh PTPN Gula, dan RNI.

Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur ini mengungkapkan, selain dengan petani, pabrik gula juga harus memperhatikan HGU dan Tebu Sendiri (TS). Selama ini, hasil dari lahan HGU maupun TS juga tidak bagus dan jauh dari harapan. (Siska, OPI_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar