Value adalah nilai diri yang menjadi tolok ukur karyawan di dalam perusahaan. Value harus digali supaya setiap karyawan sadar akan perannya terhadap keberlangsungan operasional perusahaan. Untuk menggali self-awareness dari setiap karyawan bisa dimulai dengan bertanya, “Siapakah Anda bagi perusahaan ini?”. 

Ketika diberikan pertanyaan tersebut, jawaban yang muncul akan beragam. Namun sesungguhnya jawaban terbaik adalah saya merupakan bagian dari perusahaan ini.

Jawaban itu menandakan bahwa karyawan tersebut sudah sadar bahwa perusahaan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupannya dan dia memiliki bagian dari perjalanan dari perusahaan untuk mencapai visi misi yang telah dicanangkan.

Mengapa menggali value setiap karyawan ini menjadi penting?

Yang pertama adalah untuk menumbuhkan sense of belonging terhadap Perusahaan. Sense of belonging adalah kesadaran atau rasa memiliki terhadap Perusahaan. Sense of belonging ini akan membuat karyawan "merelakan" visi misinya melebur menjadi satu dengan visi misi perusahaan.

Yang kedua adalah untuk menumbuhkan self awareness terhadap dirinya sendiri. Setiap karyawan akan menjadi "sadar" akan posisi mereka di dalam perusahaan. Akibatnya adalah mereka bisa memberikan nilai ukur terhadap hal-hal yang diharapkan perusahaan kepada dirinya. Apakah performa yang selama ini ditunjukkan sudah sesuai dengan harapan perusahaan?

Dua hal tersebut merupakan pondasi dasar dalam bekerja.

Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang karyawan, usaha perusahaan untuk menggali value mereka akan membuat mereka merasa diperlakukan dengan baik. Bahwa perusahaan selalu memiliki harapan untuk setiap karyawan dapat berkembang lebih baik, hardskill maupun softskill. Dengan mendapatkan perhatian yang baik dari perusahaan, mereka akan menjadi loyal.

Di dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Saylor Foundation, penyebab terjadinya turn over atau hengkangnya seorang karyawan ke perusahaan lain adalah karena tidak diperlakukan dan diperhatikan dengan baik.

Dengan Perusahaan menggali value ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan sedang melakukan strategi retention untuk mencegah terjadinya turn over yang tinggi. Perusahaan menyadari bahwa ketika terjadi turn over, Perusahaan akan mengalami kerugian. Baik itu dari sisi recruitment cost sampai dengan time gap supaya karyawan baru dapat memberikan performa seperti yang diharapkan.

Karena itu, jika perusahaan belum melakukan usaha menggali value setiap karyawan, agar segera dilakukan. Demi kemajuan bersama, perusahaan dan karyawannya. (Rehandy Prismawan_ENERO)

 

Sumber Penulisan:

Internal training PT Energi Agro Nusantara, "Mindset Building For Organizational Development"