Pengaruh Film terhadap Kinerja Karyawan

Terbit pada Senin, 1 Desember 2014

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan melihat sekuel film The Hunger Games: The Mockingjay di bioskop. Tema utama dalam film tersebut adalah perang propaganda. Yang menarik adalah penggunaan media video atau film dalam pembuatan propaganda. Bagaimana jika fenomena di atas  digunakan untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan?

Sebagaimana kita tahu bahwa film sudah menjelma menjadi metode paling efektif dalam menyebarkan suatu pesan tertentu. Selain mudah dimengerti karena menggunakan media audio visual, film akan menyentuh psikologis manusia paling dalam tanpa harus mengalami hal yang serupa dengan cerita film tersebut. Kita masih ingat film Laskar Pelangi karya Riri Riza yang membakar semangat anak anak muda dalam menuntut ilmu, tapi pesan yang disampaikan bukan hanya masalah sekolah saja tapi bagaimana membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Film Gung Ho karya Ron Howard yang menceritakan tentang usaha karyawan pabrik mobil untuk menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan. Mereka membuktikan bahwa pabrik tersebut bisa memproduksi mobil dalam jumlah yang fantastis kepada pihak pemegang saham. Pesannya adalah membuat sesuatu dengan banyak keterbatasan dan suasana frustasi menjadi mungkin.

 

Dalam hal peningkatan produktivitas karyawan, penggunaan film dapat digunakan dengan optimal. Semisal, ada waktu dimana para karyawan tidak perlu diberi motivasi dengan model ceramah, cukup diputarkan saja film yang sudah jadi dan bertema motivasi. Setelah itu  barulah saling berdiskusi. Pemutaran film selain menjadi rekreasi dan relaksasi karyawan dari kejenuhan bekerja juga bisa meningkatkan motivasi mereka. Tentu saja pemberian semangat dengan model kine club seperti ini dilakukan secara terus menerus.

 

Cara yang lebih ekstrem adalah dengan pembuatan film tentang perusahaan tersebut. Bisa berlatar tentang kejayaan perusahaan atau cerita menarik yang tak jauh dari tema “Mission Imposible”. Salah satu lembaga seperti Dinas Pendidikan akan diuntungkan dengan pembuatan film seperti Sokola Rimba, Laskar Pelangi, dan Denias. Sedangkan contoh pembuatan Film “Jobs” dan “Pirates of Sillicon Valey” menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan teknologi Apple membuat film semi fiksi sebagai simbol kebesaran, inspirasi, dan motivasi karyawannya. Sehingga ketika karyawan Apple merasa stuck, kehilangan isnpirasi, dan kehilangan arah, maka film tersebut akan mengingatkan kembali apa yang harus dilakukan. Terbukti bahwa Apple tetap berdiri dengan ribuan terobosan baru dalam teknologi walaupun Steve Jobs sudah meninggal. 

 

Dengan penggunaan film, maka perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Perlu diingat bahwa motivasi paling hebat adalah motivasi yang datang dari sendiri. Dan cara penanamannya akan sulit jika dilakukan dengan langsung. Penggunaan media film untuk menanamkan pesan dan moral perusahaan akan sangat membantu dan mudah diserap. (M. Syaiful Rizal_Sekper, OPI_Sekper)

Posted in Artikel

Terdapat 5 komentar

Bu Dhani said on Dec 02, 2014
Saya setuju dengan ide tersebut de Rizal, pemutaran film sebagai alat untuk memberikan semangat dan motivasi kerja yang lebih, kita harus "out of box" dan tidak harus dalam bentuk Diklat yang membosankan, diskusi setelahnya sangat menarik, lanjutkan de semoga sukses buat ptpn x, salam
M. Syaiful Rizal_Sekper said on Dec 03, 2014
wah terima kasih atas komentarnya bu, sekali sekali perlu diadakan nonton bareng bu bisa sebagai media rekreasi dan juga motivasi karyawan..semoga PTPN X tambah jaya..amin
Ikhwan Krisnadi said on Dec 03, 2014
Inspiratif
rizal said on Dec 03, 2014
makasih pak ikhwan
sofyan said on Dec 08, 2014
Film adalah sebuahkarya,sebuah kerja kreative yang jelas visi misinya ,lalu jika seorang apresiet seperti dikau man#m syaiful rizal mengapresiasi dari sudut yang ditulis...syah bingit... Bahkan mungkin banyak penikmat yang dpt mengambil gagasan dlm sebuah film utk profesionalismenya dll... Yang pasti keren tulisannya man...

Silahkan tambahkan komentar