Penerapan Strategi STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) untuk Mereduksi Bargaining Position of Supplier Petani bagi Pengembangan Tebu di Madura (Bagian II)
Positioning
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Penulis menggunakan model analisis Five Forces ModelPorter, model ini merupakan salah satu yang paling sering digunakan dalam strategi bisnis karena telah banyak digunakan dalam berbagai macam kesempatan. Model Porter ini sangat kuat, baik dari dalam maupun luar industri.
Dari keempat kekuatan eksternal yang berpengaruh dalam perkembangan industri, penulis akan berfokus pada kekuatan supplier (petani) seperti yang dihadapi PTPN X (Persero) di Madura. Dari profil dan budaya yang telah dijelaskan oleh penulis tentang petani Madura diatas, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh PTPN X (Persero) dalam menentukan positioning di dalam masyarakat petani di Madura :
- PTPN X (Persero) harus berhasil memposisikan diri sebagai industri yang paling layak dan cocok untuk masuk ke Madura. Karena PTPN X (Persero) bergerak di bidang agro industri yang ramah lingkungan dan terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat petaninya.
- Mensosialisasikan dan mempelajari/melatih petani mengenai analisis usahatani Tebu, baik dari sisi produksi maupun analisis finansialnya melalui pendekatan langsung seperti: adanya penyuluhan dimasing-masing daerah kabupaten secara continue.
- Merombak pola pikir petani dengan cara memberikan arahan kepada petani agar mau beralih ke tanaman alternatif lain seperti tebu dengan memberikan rangsangan berupa jaminan harga yang baik sehingga nantinya pendapatan petani akan lebih tinggi.
- Mempelajari terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan usahatani tebu yang baik, menyesuaikan dengan kondisi lahan pertanian di Madura.
- Melakukan dan mengajak sebagian petani untuk melakukan usahatani tebu secara langsung, yang harapannya dari petani nantinya bisa saling menginformasikan ke petani lain tentang keuntungan bertani tebu.
- Membentuk kelompok tani tebu dan bermitra dengan perusahaan yang nantinya mampu menyuplai tebu secara continue sesuai dengan quota yang telah ditetapkan perusahaan sehingga produksi gula mampu berlangsung secara berkesinambungan dan didukung oleh manajemen koperasi tebu yang baik yang dapat mensejahterakan petani.
- Memberikan kemudahan kepada petani dalam memasarkan tebu setelah panen raya, misalnya memberikan jaminan kepada para petani dalam menyuplai tebunya kepada pabrik Gula di Madura sehingga hal itu akan menumbuhkan semangat petani dalam memilih bertanam tebu. (Afian Febrianto_RS Toeloengredjo, OPI_Sekper) <end>
DAFTAR PUSTAKA
Ayip, Deddy (2013), "Tugas Antropologi: Makalah Suku Madura," (diakses pada 30 Januari 2014) [tersedia di http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/05/tugas-antropologi-makalah-suku-madura.html]
Badan Pusat Statistik Kabupaten bangkalan (2013), "Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013," (diakses pada 30 Januari 2014) [tersedia di http://st2013.bps.go.id/st2013esya/booklet/st3526.pdf]
Badan Pusat Statistik Kabupaten sampang (2013), "Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013," (diakses pada 30 Januari 2014) [tersedia di http://st2013.bps.go.id/st2013esya/booklet/st3527.pdf]
Badan Pusat Statistik Kabupaten pamekasan (2013), "Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013," (diakses pada 30 Januari 2014) [tersedia di http://st2013.bps.go.id/st2013esya/booklet/st3528.pdf]
Badan Pusat Statistik Kabupaten sumenep (2013), "Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013," (diakses pada 30 Januari 2014) [tersedia di http://st2013.bps.go.id/st2013esya/booklet/st3529.pdf]
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar