Meskipun pembeli menyukai kualitas gula kristal putih produksi PT Perkebunan Nusantara X, namun para pembeli juga masih mengharapkan agar ada peningkatan kualitas dan kestabilan produksi. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pembeli gula, Pieko Nyotosetiadi yang sengaja diundang oleh Divisi Pemasaran pada acara  Rapat Koordinasi Penerapan Wajib SNI Gula PT Perkebunan Nusantara X, di Hotel Royal Senyiur, Rabu (12/08/2015).

"Kualitas gula PTPN X sudah bagus, hanya tingkat kekeringan dan kestabilan produksinya saja yang perlu dijaga," kata Direktur PT Fajar Mulia Transindo ini.

Pieko menambahkan, untuk harga memang tidak bisa ditentukan karena sangat tergantung dengan pasar. Sedangkan pasar sangat tergantung dengan supply and demand. Kalau gula rafinasi terus merembes ke pasar konsumsi maka kejadian akan seperti dua tahun terakhir yaitu harga lelang gula jatuh.

Kembali ke gula produksi PTPN X, imbuh Pieko, selama ini ukuran butir gulanya agar lebih homogen.

"Itulah yang kami harapkan agar PTPN X menstabilkan produksinya. Begitu juga dengan tingkat kekeringannya," ulas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Gula Indonesia (APGI) ini.

Masih menurut Pieko, bila produksi PTPN X stabil dan konsisten, maka pihaknya akan jauh lebih mudah untuk menjualnya kembali. Kalau kondisi yang ada selama ini, hanya sebagian yang langsung bisa dijual, sementara sebagian lain harus menunggu beberapa bulan. (Siska, OPI_Corcom)