Modernisasi Jembatan Kompetensi Karyawan (Bagian I)

Terbit pada Kamis, 3 April 2014

Musim Giling 2013 telah kita tempuh dengan sukses. Musim-musim transisi telah kita lewati. Lalu, sebuah kabar baru telah kita dengar ketika mengikuti kegiatan Evaluasi Kerja Musim Giling 2013, bahwa Musim Giling 2014 ini kita akan kedatangan ”tamu-tamu” canggih yang berasal dari luar negeri. Pada Musim Giling 2013 silam kita sudah memasang beberapa alat baru yang berasal dari India dan bisa dikatakan berhasil meskipun masih banyak beberapa kendala dalam prosesnya. Hal ini tidak menjadi masalah karena Musim Giling 2014 ini kita akan memperbaiki kinerja alat-alat tersebut. Ya! Kita akan kedatangan “tamu-tamu” yaitu alat-alat baru yang berguna untuk memperlancar/mempercepat proses produksi GKP (Gula Kristal Putih) atau dalam istilah asingnya yaitu SHS (Superieure Hoofd Suiker).

 

Seiring dengan kabar yang beredar, maka beberapa kekhawatiran sedang terbersit di benak para karyawan, khususnya karyawan Pabrik Gula Djombang Baru dan bagi karyawan PTPN X pada umumnya.

  • Apakah mesin-mesin canggih tersebut akan membantu kita atau justru akan menggeser keberadaan kita?
  • Apakah mesin-mesin canggih tersebut akan mematikan kreatifitas kita?
  • Apakah mesin-mesin canggih tersebut membuat kita mati langkah?
  • Apakah mesin-mesin canggih tersebut akan mengambil alih sandang-pangan kita selama ini?
  • Apakah mesin-mesin canggih tersebut akan berdampak pada pengurangan karyawan?
  • Apa yang harus kami perbuat sebagai karyawan?
  • Apa yang harus kami perbuat agar kita setara dengan “otak” mesin tersebut?

 

Mungkin beberapa hal di atas adalah sebagian kecil pertanyaan yang diresahkan oleh teman-teman sebagai karyawan Pabrik Gula Djombang Baru. Pada dasarnya, kekhawatiran tersebut datang karena (mungkin) kita terlalu terbuai dengan pekerjaan yang notabene “itu-itu” saja. Sampai-sampai kita lupa mengembangkan diri kita dengan berbagai ilmu lain yang masih berkaitan dengan lingkup pekerjaan kita.

 

Mendengar kata “modernisasi” saja kita seperti dihadapkan oleh sebuah “monster bermesin” yang seakan-akan menggeser keberadaan kita. Mendengar kata “semi otomatis” saja, kita sudah dibuat bingung dengan pertanyaan “Bagaimana jika kami tidak dapat mengoperasikan mesin-mesin tersebut? Apakah kami akan tergeser?” (Philipus Yoga Pratama_PG Djombang Baru, OPI_Sekper)

Rank 20 of The Best Twenty Five LKTI 2014

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar