Merenda Laba dari Limbah Tembakau (Bagian II)

Terbit pada Senin, 9 Juni 2014

Kebun tembakau Klaten menanam tembakau seluas 200 ha dengan populasi per ha 22.000 pohon sehingga potensi limbah tembakau terutama akar, batang dan bunga kira-kira 4,4 juta pohon tembakau. Belum ditambah limbah batang tembakau rakyat di sekitar kebun Klaten yang notabene adalah wilayah tembakau asapan, Virginia dan rajang. Menurut Direktorat Pengembangan Potensi Daerah BKPM untuk wilayah Klaten lahan yang sudah digunakan sebagai lahan tembakau seluas 2.347 ha, yang meliputi luas 1.203 ha untuk tembakau asapan, luas 1137 ha untuk tembakau rajangan, luas 17 ha untuk tembakau Virginia dan luas 645 ha untuk tembakau Vorstenlanden. Tembakau cerutu yang dibudidayakan di Klaten mampu tumbuh sampai tinggi tanaman 4 meter.

 

Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia. Sebagai contoh pertumbuhan ekonomi industri kertas di Indonesia hingga menembus angka dua digit yakni 10,16% pada triwulan-I 2009. Industri kertas menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. (Anonim, 2009). Sehingga peluang pulp dari limbah tembakau akan dapat terserap oleh pasar. Kira-kira berat akar dan batang tembakau adalah 0,5 kg maka akan diperoleh limbah tembakau seberat 2,2 juta kg limbah batang tembakau. Menurut Jumino, 2013a untuk setiap pengolahan 1 kg limbah batang tembakau akan diperoleh nilai penjualan yang sebesar Rp. 3.590. Dari sini akan diperoleh keuntungan kotor sebesar Rp. 1.340/kg bahan baku atau Rp 1.340.000 per ton batang tembakau, sehingga dengan potensi 2,2 juta kg limbah batang tembakau akan dihasilkan tambahan hasil sebesar Rp 2.948.000.000.

 

Daun tembakau mengandung nikotin 2 sd/ 8 % tergantung jenis tembakau yang dibudidayakan. Nikotin merupakan senyawa alkaloid utama penyusun tembakau, yaitu sekitar 95% dari total fraksi alkaloid (Sheng dkk, 2005; Siminszky dkk., 2005 dalam Jumino, 2013), kadar nikotin tertinggi berada di daun. Nikotin yang masih terkandung pada daun kualitas rendah dan tulang daun tentunya akan mendatangkan keuntungan yang besar, jika dapat dikonversi menjadi produk turunan nikotin yang bernilai jual tinggi seperti niasin (asam nikotinat) dan nikotinamid. Niasin di dunia medis digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan HDL, menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

 

Jumlah daun yang berpotensi sebagai tembakau filler sebanyak 6 lembar per pohon, sehingga jumlah daun yang dihasilkan sebanyak 26,4 juta lembar daun tembakau basah yang setara dengan 8000 kg daun tembakau basah. Apabila daun tembakau dimodifikasi sebagai Niasin dimungkinkan akan mempunyai nilai tambah bagi perusahaan. Menurut Jumino, 2013b dari proses pengolahan tembakau filler akan dihasilkan 100 gram niasin (Rp. 87.600), apabila dikonversikan akan diperoleh keuntungan Rp. 34.600, setiap pengolahan 1 kg daun tembakau kualitas rendah. Sehingga dengan 8000 kg tembakau yang sudah berpotensi filler akan diperoleh nilai tambah Rp 276.800.000.

 

Akankah bisa dipercaya? Mari dikaji lebih lanjut. Peluang dan harapan dari limbah tembakau sangat terbuka lebar. (Stephanus Cahyo_Penelitian Tembakau Klaten, OPI_Sekper)

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2009, Industri Kertas, http://www.tempointeraktif.com/hq/bisnis/id.html.

Jumino, 2013. Konsep Pengolahan Batang Tembakau Menjadi Bubur Selulosa dan Uji Spesifikasinya sebagai Bahan Kertas.

Jumino, 2013. Konsep Denikotinisasi Daun Tembakau Kualitas Rendah dan Konversi Nikotin Hasil Isolasi menjadi Niasin dan Nikotinamid.

 

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar