Menteri Rini Minta Madura Jadi Sentra Industri Gula

Terbit pada Jumat, 15 Januari 2016

Bisnis.com, SURABAYA—Menteri BUMN Rini Soemarno meminta agar Pulau Madura bisa menjadi sentra industri gula seperti di Pulau Jawa lantaran dinilai memiliki potensi yang besar terutama dalam memproduksi tanaman tebu.

Rini mengatakan Pulau Madura bisa menjadi lokasi alternatif pengembangan lahan tebu yang saat ini sulit dilakukan di wilayah Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah mulai mendorong dengan memberikan fasilitas bantuan sumur bor sedalam  120 meter untuk petani di Desa Gro’om, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

“Saya kira Madura punya potensi besar untuk industri gula, seperti di Pamekasan. Langkah pengembangan tersebut sudah dirintis oleh BUMN dengan mulai menggarap lahan di Madura,” katanya seperti dikutip dalam siaran rilis, Kamis (14/1/2016).

Bantuan sumur bor tersebut memiliki kapasitas air 20 liter-35 liter/detik yang mampu mengairi lahan tebu hingga 50 ha. Saat ini rerata produktivitas lahan tebu di Pulau Madura masih 55-60 ton/ha karena terkendala pengairan. Diharakan dengan investasi pembuatan sumur, produksi bisa meningkat 80-100 ton tebu/ha seperti di Jawa.

Sumur bor tersebut merupakan bentuk sinergi BUMN antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, BNI, dan PLN.

“PLN beri listrik, BNI bantu lewat corporate social responsibility (CSR), PTPN X dampingi petani,” ujarnya.

Madura, diperkirakan bakal bisa dibangun pabrik gula asalkan produksi tebunya sudah memenuhi kebutuhan atau jika pengembangan lahan sudah mencapai 5.000 ha. Dengan luas tersebut, rintisan pabrik gula bisa dibangun dengan kapasitas giling 4.000 ton tebu per hari (TTH) hingga 6.000 TTH.

Berdasarkan kajian Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Madura memiliki potensi lahan tebu seluas 124.000 ha, khususnya di empat kabupaten yakni  Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Dari aspek suhu, kelembaban, tekstur tanah, pH tanah, dan sinar matahari di Madura dinilai cukup untuk budidaya tebu. Meski begitu, masih ada beberapa wilayah yang memilki masalah air yang perlu ditangani dengan menggunakan pendekatan teknologi sumur bor.

Direktur Utama PTPN  X Subiyono mengatakan perseroan sebelumnya telah mengembangkan lahan tebu di Madura seluas 1.000 ha. Diharapkan, luas lahan bisa berkembang tahun ini menjadi 1.400 ha agar hasil panen tebu bisa dikirim ke pabrik gula PTPN X yang ada di Sidoarjo.

”Kalau pabrik gula sudah dibangun, tebu dari lahan yang kami kembangkan di Madura tidak perlu lagi dikirim ke pabrik gula Sidoarjo, tetapi langsung digarap di Madura, sehingga bisa menciptakan nilai tambah ekonomi bagi daerah,” ujarnya.

sumber : http://surabaya.bisnis.com/read/20160114/10/85814/menteri-rini-minta-madura-jadi-sentra-industri-gula

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar