Menimba Ilmu dari Petani Tebu Lampung
Untuk mempercepat pelaksanaan mekanisasi dengan sistem re-grouping di tebu rakyat, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tebu rakyat. Tidak hanya memberikan pelatihan, PTPN X melalui Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) juga mengajak para petani untuk belajar dan menimba ilmu mekanisasi dari petani tebu rakyat yang ada di Lampung.
Kepala Divisi PKBL PTPN X, Heru Sinarjanto menjelaskan selama dua hari, PKBL PTPN X mengajak 50 orang petani tebu mitra dari PG Gempolkrep, PG Pesantren Baru dan PG Tjoekir untuk belajar dan melihat langsung budidaya tebu yang sudah menerapkan sistem mekanisasi. Dengan menggandeng PT Jasa Raharja, ke-50 orang petani bisa berdiskusi dan bertanya langsung ke petani mitra dari PG Bungamayang.
"Di sana (di Lampung,red) ada satu koordinator yang membawahi 600 hektar. Biasanya koordinator ini adalah kepala desa atau tokoh masyarakat," ungkap Heru.
Dengan adanya koordinator, sambung Heru, alat-alat mekanisasi yang ada bisa digunakan secara bersama-sama dan diatur secara baik sehingga 600 hektar lahan tersebut bisa dikerjakan tepat waktu.
Berbeda dengan di Jawa Timur, ungkap Heru, di Lampung tidak ada sistem re-grouping seperti yang saat ini tengah dilakukan oleh PTPN X. Pasalnya, satu orang petani tebu memiliki kebun yang luasannya lebih dari 10 hektar.
Kemudian, 50 orang petani tebu asal Jawa Timur ini juga melihat alat mekanisasi untuk penggemburan tanah atau terratyne untuk tebu usia 3 bulan dengan sistem kultivasi. Tanah di Lampung merupakan tanah kering yang diharapkan dengan sistem kultivasi tersebut kebutuhan air tetap bisa terpenuhi dimana airnya berasal dari embung-embung yang sangaja dibangun untuk menampung air hujan.
"Kami juga melihat bagaimana proses tebangan yang menggunakan grab loader sekaligus melihat bukaan kebun dengan sistem discplow furrow," sebutnya.
Masih menurut Heru, rombongan dari PTPN X ini juga melihat sistem pengairan yang menggunakan sprinkle yang airnya diambil dari embung. (Siska, VER_Corcom)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar