Menentukan Pemimpin Handal Menuju PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Jaya dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Bagian III)

Terbit pada Rabu, 30 April 2014

Dalam menentukan pemimpin-pemimpin di lingkungan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) harus diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan, yaitu: (1) Diri pemimpin.Kepribadian, pengalaman masa lalu, latar belakang dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinandi samping mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya, (2) Karakteristik atasan. Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangat mempengaruhi orientasi kepemimpinan manajer yang bersangkutan, (3) Karakteristik bawahan. Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas kepemimpinan seorang manajer. Latar belakang pendidikan bawahan juga sangat menentukan cara manajer menggunakan gaya kepemimpinan, (4) Persyaratan tugas. Tuntutan tanggung jawab terhadap pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seorang manajer, (5) Iklim organisasi dan kebijakan. Faktor ini dapat mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih manajer, (6) Perilaku dan harapan rekan. Rekan sekerja manajer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan manajer sangat mempengaruhi efektivitas hasil kerja manajer.

 

Untuk memahami kepemimpinan lebih jauh diperlukanprinsip-prinsip dalam kepemimpinan. Menurut Covey (Dalam Bernardine, 2006:29) membagi prinsip-prinsip dalam “kepemimpinan yang berpusatkan pada prinsip” menjadi empat tingkat yaitu: (1) Tingkat personal. Prinsip fundamental pada tingkat ini adalahterpercaya, yang berarti bahwa seorang pemimpin organisasi harus dapat dipercaya, (2) Tingkat antar perseorangan. Dasar prinsip ini ialah kepercayaan. Orang-orang dalam suatu organisasi harus mempercayai, (3) Tingkat manajerial. Pada tingkat ini pemberdayaan adalah kuncinya. Bila kedua prinsip tersebut di atas tidak berjalan pada kedua tingkat itu, pemberdayaan tidak akan berhasil sebagai prinsip utama tingkat manajerial. Sebaliknya, anggota/pengikut harus dikendalikan, (4) Tingkat organisasional. Penjajaran (alingment) adalah prinsip yang harus ada pada tingkat ini, yang berarti bahwa masing-masing orang dalam organisasi bekerja menuju tercapainya misi pokok dengan sistem nilai yang sama. Demikian pula kebijakan dan sistem organisasi harus mendukung misi tersebut, dan upaya anggota/pengikut untuk menyelesaikan misi tersebut.

 

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pimpinan atau manajer dilingkungan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) harus lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga tidak terlena dan arogan dengan fokus pada gaya memimpin yang sesuai dengan kondisi yang ada. Dengan demikian maka diharapkan tujuan perusahaan tercapai serta dapat ikut andil dalam menunjang ketahanan pangan nasional yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (Suhadi_Divisi QC & PL: Pengembangan Lahan Tuban) <end>

Rank 25 of The Best Twenty Five LKTI 2014

 

 

 

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar