Menentukan Pemimpin Handal Menuju PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Jaya dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Bagian II)
Ada 2 gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan atau mempengaruhi bawahan (Stoner (dalam Rochajat, 2008:73)) yaitu (1) Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (Task Oriented Style). Dalam hal ini seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapan. (2) Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented Style). Dalam hal ini Manajer selalu berusaha mendorong dan memotivasi bawahannya untuk bekerja dengan baik. Mereka mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut tugas/pekerjaan bawahan. Di sini hubungan pimpinan dan bawahan terasa sangat akrab, saling percaya, dan saling menghargai.
Menurut Koontz, O’Donnel dan Weihrich (dalam Rochajat, 2008:73) ada 3 gaya kepemimpinan berdasarkan cara pemimpin menggunakan kekuasaannya, yaitu: (1) Otocratic, Pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan dapat menuntut, (2) Democratic atau participatif, Pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu pada bawahannya. Pemimpin disini mengikut sertakan pendapat bawahan sebelum ia membuat keputusan, (3) Free Rein, Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Jadi pemimpin di sini memberi keleluasaan kepada bawahan untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.
Sedangkan menurut Cadler dalam R. Wayne Pace (1998) berpendapat: ”Kepemimpinan tidak dapat diajarkan sebagai keahlian. kepemimpinan tergantung bagaimana kinerja ini dan pengaruhnya dipahami oleh orang lain. Mengajarkan kepemimpinan adalah mengajari manusia agar peka terhadap presepsi orang lain, yaitu mengajari mereka agar peka terhadap cara berpikir sehari-hari sekelompok orang. Dengan demikian pemindahan kepemimpinan dari satu kelompok pelaku kepada yang lainnya menjadi persoalan yang cukup besar. Calon pemimpin harus tanggap terhadap sifat kepemimpinan yang didasari oleh makna bagi setiap kelompok tempat ia berinteraksi.”
Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut di atas yang terpenting adalah bagaimana seorang pemimpin PT Perkebunan Nusantara X (Persero) bisa menempatkan gaya kepemimpinan tersebut sehingga lebih efektif dengan moment atau peristiwa yang terjadi. (Suhadi_Divisi QC & PL: Pengembangan Lahan Tuban)
Rank 25 of The Best Twenty Five LKTI 2014
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar