Menaker Apresiasi Dua PG yang Telah Terapkan SMK 3
Di Indonesia, baru ada dua pabrik gula milik BUMN yang sudah menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara penuh, yaitu PG Gempolkrep di Mojokerto dan PG Modjopanggoong di Tulungagung. Hal Itu sekaligus menjadikan PG milik PTPN X sebagai PG pertama di Indonesia yang menerapkan dan lulus audit SMK3.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri saat mengunjungi Pabrik Gula Djombang Baru milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) di Kabupaten Jombang Jawa Timur mengatakan, pengelola pabrik gula di seluruh Indonesia diminta agar meningkatkan kualitas manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di sekitar lingkungan pabrik gula. Dimana, penerapan manajemen K3 sangat penting agar para pekerja terhindar dari kecelakan kerja serta merasa nyaman dan aman saat bekerja sehingga akhinya dapat memacu produktivitasnya dalam mencapai target perusahaan.
“Pemerintah akan terus mendorong agar semua pabrik gula mematuhi aturan ketenagakerjaan, baik soal K3 maupun hubungan industrial. Ini untuk kepentingan pengusaha maupun pekerja juga," ujar Hanif.
Sampai Juli 2015, sambung Hanif, belum banyak pabrik gula yang mampu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Padahal, SMK3 diperlukan untuk memastikan adanya sistem yang terintegrasi di lingkungan bisnis yang bisa menciptakan suasana terbaik bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.
"Pemberlakuan SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan untuk pengendalian risiko terkait kegiatan kerja yang aman, efisien, dan produktif. Ini akan terus didorong dan diawasi oleh kementerian. Saya ingin semua pabrik taat aturan. Tentu ada sanksi jika melanggar," ujar Hanif.
Hanif mengapresiasi dua pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang telah menerapkan SMK3 secara penuh, yaitu PG Gempolkrep dan PG Modjopanggoong. Ditambahkan, dengan kualitas K3 yang baik, kesejahteraan secara bertahap meningkat dan jaminan sosial menyeluruh lewat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sehingga para buruh bisa berkonsentrasi penuh pada upaya memacu produktivitas.
Hanif mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan K3 melalui berbagai upaya. Antara lain dengan melakukan sosiasasi manajemen K3, memastikan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, meningkatkan in-house training, bebas pencemaran lingkungan, dan terus melakukan edukasi ke seluruh tenaga kerja. (Siska, OPI_Corcom)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar