Membidik Pasar Korporasi (Bagian II)

Terbit pada Selasa, 8 April 2014

Untuk dapat memiliki keunggulan bersaing, perusahaan tidak selalu harus bersaing dalam arti berkompetisi mengalahkan pihak lain, bekerja sama pun sebenarnya dapat dilakukan dalam industri dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan. Dua tipe yang lazim bagi kerja sama ini diantaranya dengan melakukan: 1) Kolusi: upaya kerja sama antar industri untuk mengurangi output dan menaikkan harga dalam rangka mencapai poisisi tawar dan permintaan yang ekonomis. Kolusi dapat dilakukan secara nyata lewat pengumuman kerja sama, atau dapat juga dilakukan secara tidak nyata. Artinya, tidak ada komunikasi langsung antar perusahaan; 2) Aliansi merupakan sebuah kemitraan antara dua atau lebih perusahaan atau bisnis untuk mencapai tujuan yang signifikan dan strategis.

 

Aliansi adalah bentuk kerjasama yang paling banyak dipilih. Setidaknya ada empat alasan yang melatarbelakangi, yakni: a) Memperoleh kapabilitas teknologi: Teknologi kadang-kadang menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Namun demikian, banyak teknologi tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh perusahaan tertentu karena pengalaman mereka. Karena inilah perusahaan lain merasa aliansi kerja sama perlu dilakukan; b) Memperoleh akses ke pasar tertentu: Memasuki pasar yang telah dikuasai satu pihak, sering kali bukan perkara yang mudah. Market leader biasanya sudah memiliki cengkraman yang kuat dan sulit untuk dilawan. Misalnya, perusahaan tertentu sudah menguasai jalur-jalur distribusinya dan sulit untuk ditembus pesaing lain; c)Mengurangi risiko finansial: Satu bisnis kadang-kadang menuntut keterlibatan sumber dana yang sangat besar. Dengan aliansi, perusahaan bisa saling berbagi risiko, terutama risiko kerugian finansial; d) Mengurangi risiko politik: Acapkali bisnis memang sulit dipisahkan dengan keputusan-keputusan politik. Untuk inilah strategi aliansi dipilih dengan mempertimbangkan kepentingan politik tertentu sehingga dapat mengurangi risiko-risiko yang bersifat politis.

 

Pemasaran

Dalam pemasaran kerap dihubungkan dengan istilah STP (Segmenting, Targeting dan Positioning), perumusan pemasaran dilakukan setelah memahami seperti apa kebutuhan, keinginan, permintaan dari pasar dengan memperhatikan juga elemen lingkungan makro, seperti demografi, teknologi, budaya, sosial, dan persaingan. Secara sederhana, segmentasi proses mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran tertentu, sekaligus memiliki kemampuan membelinya. Sedangkan dalam kegiatan promosi, dalam dunia bisnis ada ungkapan “suatu kegiatan promosi yang berhasil kegiatan yang mampu menggugah naluri ingin memiliki sesuatu produk” tertentu.

 

Operasi

Operasi sangat penting dirumuskan dan ditetapkan secara tepat karena menuntun para manajer yang bersangkutan, yaitu para manajer operasional mengambil keputusan mengenai berbagai hal seperti: sifat dasar dari sistem operasi dalam perusahaan, keseimbangan antara berbagai masukan dan keluaran, lokasi berlangsungnya kegiatan operasional, perencanaan pembangunan fasilitas kerja, dan perencanaan dan penyusunan program operasional yang terjadi dari hari ke hari. Dalam Total Quality Management (TQM), perusahaan menjamin bahwa setiap aspek dari produksi menciptakan mutu produk. Pengukuranyang berkelanjutan atas produk, layanan dan praktik dibandingkan dengan pesaing yang paling kuat. Halyang umumnya terkait dengan manajemen mutu adalah sistem standard manajemen mutu, yaitu ISO (International Organization for Standardization ). Semuapihak dapat diharapkan dapat menggunakan sebuah standar yang sama. Standar ISO memang dibuat untuk produk bersifat generik sehingga bisa diterapkan oleh semua organisasi dari semua sektor bisnis dengan produk atau jasa yang beragam.(Eddy Sugiantoro_Penelitian Tembakau Jember, OPI_Sekper)

Rank 22 of The Best Twenty Five LKTI 2014

 

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar