Mengingat pentingnya penerapan KPKU dalam perusahaan khususnya dalam rangka membangun kinerja yang unggul, adalah suatu tuntutan utama perusahaan untuk mencapai kinerja finansial dan nonfinansial terbaik pada tingkat nasional maupun regional sebelum menjadi world class company.

Untuk itu PT Perkebunan Nusantara X menyadari pentingnya meningkatkan kemampuan interpretasi tim KPKU masing-masing divisi dengan mengirimkan 13 karyawan anggota tim KPKU untuk mengikuti Pelatihan Interpretasi KPKU yang diselenggarakan oleh Forum Ekselen BUMN.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut bertempat di Aston Braga, Bandung dan diikuti oleh beberapa perusahaan BUMN antara lain PT Adhi Karya, PT Asabri, PT Barata Indonesia, PT BNI Syariah, PT Jasa Raharja, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Pupuk Iskandar Muda, PT RNI, PT Sarinah, PT Telkom, PT Timah dan lain-lain.

Adapun agenda pelatihan selama 3 (tiga) hari tersebut antara lain pada hari pertama banyak membahas pengenalan mengenai sejarah penerapan kinerja unggul perusahaan dari perusahaan dunia hingga akhirnya diadopsi menjadi KPKU di Indonesia yang dipelopori oleh PT Telkom. Pada hari pertama juga dijelaskan adopsi Malcolm Balridge ke dalam penerapan KPKU di Indonesia oleh Muhartono AVP PT Telkom Indonesia. Sejak 2003, Muhartono telah berperan aktif mengawal dan mengembangkan KPKU di PT Telkom Indonesia.  

Pada hari kedua dan ketiga materi yang dipaparkan adalah penjelasan masing-masing kriteria KPKU beserta sistem penilaian skornya. Pertanyaan yang sering diajukan peserta tentang tips mendapatkan skor yang tinggi dijawab langsung dengan hal-hal yang penting dan perlu diterapkan saat penilaian KPKU mendatang.

Harapan dari pelatihan tersebut adalah tim yang ditunjuk mampu menginterpretasi masing-masing kriteria KPKU sehingga dapat menghasilkan skor yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Diharapkan pula pelatihan ini berlanjut kepada pelatihan asesor sehingga tim KPKU PTPN X dapat menilai penerapan KPKU di BUMN lain. (Dendy_Keuangan, AFS_Sekper)