Membangun Karakter dengan Belajar dari Alam
Ayo belajar pada alam! Itulah sepenggal kalimat pembuka dari Kepala Divisi Budidaya Tebu Mochamad Abdul Khamid kepada jajaran Asisten Manajer Tanaman pada penghujung pelatihan di Tretes medio Maret 2016. Banyak arahan kepemimpinan dan fondasi yang disampaikan oleh para senior kita selama ini.
“Seluruh narasumber berbagi materi yang berbeda sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing, namun semuanya bermuara pada alam. Perilaku kita di lapangan juga berbeda-beda. Semua tergantung kita,” terang Khamid.
Ia mengajak para peserta agar berfilosofi sejenak. Aristoteles berkata bahwa kita adalah apa yang kita lakukan sehari-hari. Yang kita lakukan secara rutin akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan akan membentuk karakter. Karakter adalah reaksi spontan terhadap sesuatu. Jika kita ingin membangun karakter yang positif, bangunlah reaksi spontan postifi terhadap sesuatu, merujuk dari kebiasan sehari-hari.
“Saat turun hujan, reaksi setiap orang akan berbeda-beda. Berhasil tidaknya tergantung reaksi spontan kita atas sesuatu. Apabila anda berhasil, maka karakter yang terbentuk akan positif,” Khamid mencontohkan.
Dunia ini tiap detik berubah. Apa reaksi anda? Menerima ini atau justru menolak? Berhasil atau tidak tergantung reaksi spontan masing-masing. Apabila anda tiba-tiba menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan, anda harus tetap berkarakter positif. Ada tiga level yang kita hadapi untuk mencapai karakter positif, yakni orang yang lebih tinggi, setara maupun di bawah kita. Baik itu menyangkut umur, ilmu, posisi, pengalaman, dan sebagainya. Kalau hal ini dapat dikelola dengan bagus, maka tanpa ada SO (Struktur Organisasi-red) pun, seseorang akan tetap dihormati, karena karakternya yang luar biasa. Kita harus ikhlas melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain.
“Kalian adalah pemimpin masa depan. Semua harus dilakukan setahap demi setahap,” ungkap Khamid.
Mantan GM PG Watoetoelis ini menegaskan bahwa tidak ada pemimpin yang dilahirkan secara instan. Kekagetan-kekagetan serta ketidaknyamanan itulah yang membentuk karakter pemimpin. Pemimpin yg hebat itu dibentuk karakternya. Belajarlah pada alam, belajarlah pada symptom yang tidak tertulis.
“Bawalah karakter posistf ini dimanapun kita berada. Ketika mulai menyimpang, segera kembali ke jalur yg benar. Maka kita akan membangun pribadi yang unggul, menelurkan prestasi unggul, sehingga secara korporasi kita siap bersaing dan memenangkan persaingan,” motivasi Khamid. (Okta Prima_Budidaya, AFS_Corcomm)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar