Memaknai Momentum Tahun Baru dengan Resolusi

Terbit pada Selasa, 6 Januari 2015

Berbicara tentang memaknai tahun baru, akan terlihat berbagai macam tindakan, kegiatan, dan perilaku masyarakat dalam menyikapi momen ini. Ada yang memanfaatkan tahun baru untuk berpesta bersama keluarga, kawan dan kerabat, meniup terompet, dan lain-lain. Ada yang menjadikan momen pergantian tahun ini sebagai titik tolak untuk perubahan, menjadi sosok manusia yang baru, dengan pencapaian-pencapaian yang baru, sebagai sarana untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Bahkan ada yang membuat resolusi-resolusi tahun baru mereka secara tertulis – baik dipublikasikan ataupun tidak.

 

Mungkin beberapa orang ada yang sentimental dengan pergantian tahun baru merenungkan peristiwa tahun – tahun sebelumnya dan sebagian yang lainnya menyambut semangat dan saling memantapkan diri menyambut awal tahun dengan resolusi tahun baru yang telah di rencanakan. Resolusi Tahun Baru adalah tradisi sekuler yang umumnya berlaku di Barat, tapi juga bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada Tahun Baru.

 

Tahun Baru berarti memiliki cara pandang yang baru dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru untuk meraih jenjang karier yang baru. Dengan tips-tips berikut, semoga kita bisa menghadapi dan menjalani resolusi tahun baru dengan lebih mantap dan semangat.

 

  1. Buat resolusi yang konkret, realistis dan spesifik

Jika target resolusi anda abstrak atau rancu, pastilah pencapaiannya juga tidak maksimal karena sulit menentukan titik keberhasilannya. Jangan hanya berikhtiar untuk HIDUP SEHAT, namun wujudkan keinginan itu secara spesifik, misalnya ‘BEROLAHRAGA DAN MINUM JUS SECARA TERATUR.

Hal ini harus dibarengi dengan proses dan strategi menuju ke sana. Buatlah daftar beberapa tindakan nyata yang bisa mendukung resolusi utama anda, misalnya MINUM JUS LEMON SETIAP PAGI SEBELUM SARAPAN atau JOGGING KELILING KOMPLEKS RUMAH TIAP JAM 5 PAGI.

Meski mungkin anda yakin bisa jogging keliling kompleks rumah tiap jam 5 pagi, coba pikir lagi: realistiskah itu? Semakin sering anda gagal melakukannya, akan semakin malas anda mencapai resolusi yang sudah anda tetapkan. Mungkin ada bisa menurunkan frekuensinya menjadi jogging tiap weekend, sementara di weekdays anda berolahraga setelah jam kerja.

 

  1. Siapkan diri dan ciptakan lingkungan yang mendukung

Kita selalu menempatkan diri dalam keadaan yang tidak perfect alias apa adanya tanpa ingin melakukan perubahan, baik perubahan kecil sedikitpun. Untuk itu persiapkan diri anda dan pastikan bahwa anda memang ingin berubah. Untuk memudahkan, bangunlah resolusi anda ke dalam langkah-langkah sederhana yang dapat anda kelola dan tidak menggangu rutinitas anda secara dramatis.

Kalau anda berniat untuk berolahraga pagi-pagi sekali, pasang alarm siapkan sepatu dan baju olahraga di samping ranjang sebelum anda tidur. Sebaliknya, hindari pula lingkungan atau situasi yang bisa menghambat pencapaian resolusi anda, misalnya pergi ke mall ketika anda sedang ingin berhemat.

 

  1. Buat bukti tertulis atas target dan pencapaian

Buat poin-poin resolusi anda, cetak, lalu tempel di tempat-tempat yang sering anda lihat (saya, misalnya, akan menempelnya di sebelah monitor laptop yang saya pantengi berjam-jam setiap harinya). Kalau cuma diingat-ingat dalam hati, yakinlah dalam dua minggu berikutnya anda sudah melupakan resolusi itu selama sisa 350 hari berikutnya.

Setiap kali anda berhasil melakukan satu resolusi tertentu, catat prestasi itu secara mencolok, misalnya dengan tanda centang hijau besar di agenda anda atau memasukkan duit seribu di celengan khusus. Ketika nantinya anda sedang merasa malas atau tak termotivasi, anda bisa melihat kembali catatan itu dan teringatkan kalau anda pernah (dan bahkan sering!) berhasil melakukannya.

Target berfungsi untuk mengontrol agar kemajuan resolusi anda stabil dan tidak dikebut menjelang akhir tahun (yang pada akhirnya hanya akan membuat anda semakin malas untuk mulai melakukannya). Untuk resolusi ‘KELILING EROPA’, target perantaranya bisa berbentuk ‘MENGURUS VISA.”

 

  1. Jangan mudah menyerah, beri hadiah untuk diri sendiri

Banyak orang yang tidak pernah berhasil menyelesaikan resolusinya karena mereka langsung menyerah setelah dua-tiga kali khilaf, sesuatu yang disebut sebagai ‘what-the-hell effect‘. Kalau sejak awal anda realistis dengan kesilapan yang mungkin terjadi kemudian, anda akan lebih cepat kembali fokus ke pencapaian target ketimbang berlama-lama menyesali diri. Dan patut disadari pula: kebiasaan buruk yang ingin anda hilangkan lewat resolusi tidak akan pernah 100 persen musnah.

 

Ketika anda berhasil memenuhi target perantara atau resolusi utama, tentukan hadiah seperti apa yang anda inginkan sejak awal merancang resolusi, sehingga hadiah ini bisa menjadi salah satu motivasi tetap sepanjang tahun untuk terus berusaha mencapai resolusi anda. (AFS_Corcom, OPI_Corcom)

Posted in Artikel

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar