Salah satu tugas orang tua adalah menikahkan putra-putrinya. Namun, setelah putra-putri menikah bukan berarti para orang tua sudah terbebas dari urusan sang anak. Para orang tua tetap memiliki tugas untuk memantau dan mengarahkan putra-putri bila mereka dinilai melakukan hal yang kurang tepat, begitu pendapat Theresia Sri Palupi Sutaryanto, istri Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Ir. Tarsisius Sutaryanto, MM.

 

Ditemui disela-sela acara peringatan lahirnya Raden Ajeng Kartini di Kantor Direksi PTPN X, Theresia mengatakan, tugas seorang perempuan bukan hanya mengurus suami dan anak-anak. Tetapi juga mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik, mandiri dan dewasa. Apalagi, bila sang anak sudah menikah, maka dia akan memiliki tanggung jawab baru kepada pasangannya dan keluarganya nanti.

 

“Putra saya Geovani sudah menikah, itu artinya dia sudah mendirikan negaranya sendiri. Sebagai seorang ibu, saya tidak mau ikut campur sepanjang dia tidak meminta bantuan. Hal ini tidak lain untuk melatih putra dan menantu saya untuk menjadi lebih dewasa lagi,” tuturnya.

 

Theresia mengungkapkan saat dirinya menikah, 29 tahun yang lalu, waktu itu dirinya masih berstatus mahasiswi namun sang bunda langsung melepasnya dan tidak mendikte ataupun mencampuri urusan domestik rumah tangganya. Bahkan, dalam mengurus dan membesarkan kedua buah hati, Theresia membesarkannya sendiri.

 

“Saya pun juga ingin seperti ibu saya. Saya tidak ingin mendikte anak dan menantu saya. Sebab, setiap  zaman berbeda. Zaman saya menikah dulu tidak sama dengan zaman putra saya saat ini. Sekarang saya tidak hanya ingin menjadi istri yang baik, ibu yang baik tetapi saya juga ingin menjadi mertua yang baik,” terangnya.

 

Masih menurut Theresia, dirinya hanya ingin menjadi contoh yang baik bagi sang menantu. Dimana, peranan seorang istri sangat besar bagi suami dan anak-anaknya nanti. Sebab, keberhasilan seorang suami dan keberhasilan anak-anak tergantung seorang perempuan. (Siska, OPI_Sekper)