Mayoritas Peserta Pelatihan Belum Memahami Budidaya Tebu

Terbit pada Senin, 21 September 2015

Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta memberi pelatihan tentang budidaya tebu kepada 100 tenaga teknis dari seluruh Indonesia. Sebelum masuk ke materi pembelajaran, LPP Yogyakarta memberikan pre-test kepada para peserta Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Petugas Teknis dalam Budidaya Tebu dengan hasil mayoritas peserta tidak memahaminya.

Pimpinan Pelatihan dari LPP Yogyakarta, Oni Apriyanto mengatakan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian bekerjasama dengan LPP Yogyakarta dan PT Perkebunan Nusantara X untuk menyelenggarakan pelatihan teknis budidaya tebu bagi petugas teknis di dinas perkebunan dari seluruh Indonesia. Dimana, pelatihan ini dilakukan selama enam hari.

"Dari hasil pre-test, mayoritas peserta tidak memahami budidaya tebu. Khususnya, petugas teknis dari daerah pengembangan karena memang di sana sebelumnya tidak ada tanaman tebu," ungkap Oni ditemui di Gedung Pertemuan Pusat Penelitian (Puslit) Tebu Jengkol, Kediri, Sabtu (19/09/2015).

Oni menjelaskan pelatihan yang dilakukan selama tiga hari di Yogyakarta adalah pemberian materi di kelas. Penjelasan materi dimulai dari pengenalan sejarah tebu, penataan varietas, pengolahan lahan, pembibitan, pengenalan mekanisasi, penanaman, tebang muat angkut, penghitungan rendemen hingga pengenalan pengolahan tebu menjadi gula.

Pelatihan ini, sambung Oni, dilanjutkan dengan praktik di lapangan untuk melihat langsung tahapan-tahapan budidaya tebu di Puslit Gula Jengkol serta melihat proses produksi dari tebu menjadi gula di PG Ngadiredjo.

"Pelatihan diberikan dengan pemberian materi di kelas, diskusi di kelas hingga praktik di Puslit Jengkol dan PG Ngadiredjo," ungkapnya.

Masih menurut Oni, di hari terakhir pelatihan, setiap peserta juga harus mengikuti post-test untuk melihat sejauh mana para peserta ini menyerap dan memahami setiap materi yang diberikan selama pelatihan.

"Terakhir, setiap peserta kami minta untuk membuat action plan. Dari action plan yang dibuat peserta inilah, kami bisa melihat seberapa dalam peserta dalam menyerap semua materi yang telah diberikan," tandasnya. (Siska,VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar