Langkah Sukses Mengelola Stres (Part 1)

Terbit pada Rabu, 31 Desember 2014

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, stres memiliki arti sebagai gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan. Karena itu bagi sebagian orang, stres itu adalah hal yang sangat dihindari dan cenderung menakutkan. Jika itu adalah pendapat dari sebagian orang, bagaimana dengan pendapat anda? Apakah sama seperti sebagian orang itu yang mengatakan stres adalah hal yang sangat dihindari?

Membahas lebih jauh tentang stres tentu tidak bisa lepas dari simtom atau akibat yang ditimbulkan dari stres itu sendiri. Tahukah anda apa saja simtom dari stres itu?. Menurut Cary Cooper, seorang Profesor Psikologi Organisasi, bahwa simtom dari stres seringkali muncul pada aspek fisik atau perilaku atau bahkan keduanya.

 

Beberapa contoh simtom dari stres adalah, bernafas lebih cepat, detak jantung lebih cepat, panas tubuh tidak merata, kepala sakit, pola makan berantakan, sedih, kecewa, kurang istirahat, hilang motivasi, konsentrasi menurun dan masih banyak lainnya.

 

Bagaimana cara kita merespon simtom dari stres itu adalah bergantung dari kepribadian dan pengalaman hidup kita sendiri. Beberapa orang mungkin bisa mengenali pola atau susunan dari simtom stres itu. Dengan mengenali pola atau susunan dari simtom stres itu, dapat mempermudah untuk menyikapinya.

Pada awalnya mungkin latihan di atas terasa susah untuk dilakukan. Saya pun demikian, tetapi seiring waktu dan terus beratih, anda akan mampu mengenali pola simtom tersebut.

 

Pertanyaan lanjutannya adalah, setelah kita bisa mengenali pola simtom stres, bagaimana kita memanajemeninya?

 

Salah satu caranya adalah dengan cara saat simtom tersebut muncul, kita melakukan hal-hal yang mampu mengalihkan perhatian kita dari simtom tersebut. Semisal, lakukan saja gerakan-gerakan fisik, seperti melompat-lompat selama 1 menit dan pada akhir lompatan berteriaklah yang lantang. Pada intinya kita merusak simtom tadi dengan gerakan. Apakah hanya dengan melakukan gerakan melompat mampu meredakan simtom tersebut? Jawabannya dengan gerakan tersebut mampu meredakan simtom yang bersifat emosi atau perilaku.

 

Pada level yang advance, kita tidak mengalihkan perhatian dari simtom tersebut, melainkan justru membaur dengan simtom tersebut. Latihannya adalah dengan melakukan meditasi. Bagaimana cara melakukannya? Saya akan membahas tentang meditasi dan manfaatnya untuk pekerjaan pada artikel yang berbeda.

 

Semoga artikel singkat ini memiliki manfaat positif bagi anda. Lanjutan dari artikel ini, saya akan membahas tentang simtom stres dari lingkungan pekerjaan. (Rehandy Prismawan_Enero, OPI_Sekper)

 

Referensi:

  • Ebook karya Cary Cooper, “Successful Stres Management In A Week”.
  • Aplikasi keilmuan Neuro-Linguistic Programming, yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Richard Bandler & John Grinder.
Posted in Artikel

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar