Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas keputusan dan kegiatan perusahaan yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan melalui transparansi dan perilaku etis yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatandan kesejahteraan masyarakat; memperhitungkan harapanpemangku kepentingan; sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional yang berlaku dan terintegrasi serta diaplikasikan di seluruh elemen perusahaan (Final Draft International Standard ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, 2010).

 

Dimensi CSR

Dalam penerapannya, CSR harus memenuhi trisula dimensi, yakni: dimensi ekonomi, ekologi, dan social. Dimensi ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah bisnis yang bertanggung jawab untuk memenuhi produk dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan juga harus menyediakan lapangan kerja, pengetahuan dan dapat member nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat. Yang kedua adalah dimensi ekologi. Bisnis harus dapat melindungi lingkungan alam di seluruh rantai nilai bisnis yang dijalankan. Pelaku bisnis harus secara bijak menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk berkontribusi dalam peningkatan eko-efisiensi. Kemudian, yang dimaksud dengan dimensi sosial adalah bisnis yang dijalankan seyogyanya mampu menunjukkan adanya keberpihakan pelaku bisnis terhadap hak azasi manusia, seperti hak para karyawan untuk memperoleh reward yang layak atas hal yang telah mereka dedikasikan untuk perusahaan, hak para karyawati untuk mendapatkan cuti haid dan cuti melahirkan, hak para penyandang cacat serta upaya pelaku bisnis untuk memromosikan integrasi sosial. Jika semua dimensi terpenuhi, maka bukan mustahil pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud.(OPI_Sekper)

 

Disarikan dari paparan Ali Darwin Ak., M.Sc. (Executive Director, National Center for Sustainability Reporting, Jakarta dan Council Member, GRI OS, Amsterdam) dalam Workshop Penyusunan Laporan Tahunan CSR dan PKBL.