Kerja Nyata Tak Hanya Berwacana
Di tengah kemeriahan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di PTPN X, sedianya terselip makna Kerja Nyata yang sungguh dalam. Pada Syukuran di Hall Kantor Direksi usai Upacara Bendera, Rabu (17/08) kemarin, Direktur Utama PTPN X Subiyono meyakinkan bahwa langkah diversifikasi yang ditempuh PTPN X sudah on the right track.
“Saat ini kita berada pada era persaingan, era kompetisi. Kompetisi antar-negara luar biasa kerasnya, kompetisi antar-daerah luar biasa sengitnya. Untuk memenangkan kompetisi kita harus menjadi bangsa yang tangguh dan berani,” ujar pria kelahiran Banyuwangi itu.
Menurut dia, tanpa keberanian untuk keluar dari zona nyaman, kita akan terus dihadang oleh ketertinggalan, kemunduran dan kegagalan. Kita harus kreatif, optimis, dan bahu-membahu melakukan berbagai terobosan demi mempercepat terwujudnya swasembada gula guna meningkatkan daya saing kita sebagai bangsa.
Sadar atau tidak saat ini industri gula sedang berada pada kondisi yang berbeda. Tidak ada cara lain, Subiyono minta manajemen tetap bekerja bagus dan sungguh-sungguh. Energi, pikiran, dan cara kerja kita harus ditingkatkan. Tantangan alam dari hujan, tantangan stabilisasi harga gula dari pemerintah dengan menjual melalui BULOG, dan tantangan dari munculnya PG KTM. Dalam hal ini jujur, tulus dan ikhlas menjadi kata kunci untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
“Perbaikan di segala sektor yang telah dilakukan adalah bukti kerja nyata kita yang tak hanya berwacana. Meski awalnya kita akan sakit, berdarah, dan terseok, kita harus optimis keberhasilan diversifikasi akan kita genggam. Saya percaya pelaku industri gula sudah sangat bijaksana. Kita memahami tak ada keuntungan tanpa rasa sakit, tak ada kemakmuran tanpa kerja keras, dan tak ada kemajuan tanpa pengorbanan,” tegas dia.
Pada kesempatan yang sama, Rudi Wibowo Komisaris Utama PTPN X mengingatkan pentingnya sinergi. Bahwa dalam melakukan langkah-langkah terobosan, diperlukan kecepatan kerja, soliditas dan kebersamaan guna memunculkan pemahaman baru yang lebih positif terhadap seluruh proses kerja perusahaan.
“Bersinergi berarti saling menghormati perbedaan konsep dan pendapat, akan tetapi bersedia untuk saling berbagi. Bersinergi tidak mementingkan diri sendiri, namun justru memadu keterpisahan, berpikir win-win, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Kuncinya adalah saling percaya, saling berbagi, dan tulus. Dalam pandangan saya, sinergi inilah yang menjadi instrumen kritikal dalam segala lini terkait upaya pengembangan industri berbasis tebu domestik,” tutur Rudi lagi.
Dihadiri oleh ± 300 undangan dari Kantor Direksi, Pabrik Gula hingga Kebun Tembakau dan anak usaha, acara dilanjutkan dengan pemberian Penghargaan Masa Pengabdian untuk karyawan/karyawati yang telah bertugas selama 25, 30 dan 35 tahun di PTPN X, serta pelepasan Jamaah Haji tahun 2016. (CIN_Sekper / FIR_Sekper)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar