Jumlah Produksi Gula Tak Berkurang Meski Jumlah PG dan Luas Lahan Turun

Terbit pada Senin, 30 Nopember 2015

Dalam rangka memerbaiki sistem cane payment, kinerja on farm, dan peningkatan peran lembaga riset, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan studi banding ke Mauritius pada tanggal 18 - 23 November 2015.

Program yang diikuti oleh perwakilan dari Divisi Budidaya, Divisi QC & PL, SPI, dan Pusat Penelitian (Puslit) Gula Jengkol tersebut, dipimpin langsung oleh Direktur Produksi PTPN X, Tarsisius Sutaryanto sebagai ketua tim. Objek yang dikunjungi adalah Pabrik Gula Omnicane, Pabrik Gula Terra, MSIRI (Mauritius Sugarcane Industry Research Institute), Pabrik Bioethanol, dan Musem Gula.

“Kunjungan ke kebun juga dilakukan untuk melihat proses tebang muat angkut dengan harvester.  Selain itu, juga dilakukan pertemuan dan diskusi dengan Control and Arbitration Department, lembaga independen yang menangani cane payment,” terang Yass Arlina, Kaur Bibit dan Saprodi Divisi Budidaya yang juga turut serta dalam rombongan.

Tanaman tebu merupakan komoditi pertanian terluas di Mauritius, yaitu sekitar 90% dari total luas lahan pertanian. Penanaman dilakukan pada lahan-lahan marginal dengan faktor pembatas, seperti tanah berbatu, topografi bergelombang sampai berlereng, dan lahan kering.

 

“Iklim di Mauritius merupakan iklim tropis seperti di negara kita. Musim giling pabrik gula di sana berlangsung bulan Juni sampai Desember,” terangnya.

Jumlah pabrik gula (PG) di Mauritius menurun dari tahun 1958 yang berjumlah 259 menjadi 11 PG di tahun 2014. Sedangkan di tahun 2015, semakin menurun menjadi 4 PG. Total luas tanaman tebu juga menurun dari 77.000 hektar pada tahun 1995 menjadi 50.693 hektar di tahun 2014. Namun, jumlah produksi gula Mauritius tahun 2014 mencapai 404.713 ton.

Pengurangan jumlah pabrik gula dan luas lahan tidak menurunkan jumlah produksi gula di negara tersebut. Di sisi lain, industri gula di Mauritius merupakan industri yang terintegrasi dengan industri bioetanol dan cogeneration.

“Banyak hal positif yang bisa dipetik dari studi banding ini. Tentu dibutuhkan kerja keras dan komitmen dari semua insan perusahaan demi meraih masa depan yang lebih baik,” tegas Lina, begitu dia akrab disapa. (Yass Arlina_Budidaya, VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar