Jangan Cepat Puas
Jangan cepat puas! Ungkapan tersebut wajar terucap untuk mengingatkan insan Tuhan yang bernama manusia. Kadang kala sebagai manusia, secara kodrat kita cepat puas dengan apa yang telah kita raih. Tapi bila tidak bisa dipertahankan apa yang telah kita raih, semua akan hilang dalam waktu sekejap.
Begitu juga dengan perusahaan. Perusahaan bila puas dengan apa yang telah diraih, maka perusahaan tersebut tidak akan berkembang, tidak peka dengan perubahan, dan sulit untuk menerima hal yang baru. Hal ini dialami perusahaan raksasa yang bergerak di telepon genggam (selular). Perusahaan tersebut bangkrut dikarenakan mereka tetap mempertahankan bahwa OS yang mereka punya lebih baik daripada OS “Android.” Disamping itu mereka juga merupakan perusahaan raksasa yang menguasai pangsa pasar penggunaan telepon genggam (selular). Perusahaan tersebut tidak menyangka bila OS “Android” akan booming seperti sekarang. Saat ini telepon genggam (selular) mayoritas OS nya menggunakan OS “Android”, hampir di seluruh merek selular menggunakannya. Hanya satu produk selular dari perusahaan raksasa tersebut yang masih eksis, yaitu “Lumia.” “Lumia” pun sudah diakusisi oleh perusahaan raksasa terbesar di dunia yaitu “Microsoft” dikarenakan “Lumia” menggunakan OS “Windows Mobile”.
Berbeda halnya dengan perusahaan telepon genggam (selular) yang berasal dari negeri ginseng. Awalnya produk ini masih kalah saing dengan perusahaan raksasa telepon genggam (selular). Namun, kondisi berubah sejak perusahaan tersebut menggandeng “Android” untuk ditanamkan di dalam produk mereka sebagai OS (Operating System). Lambat laun perusahaan tersebut mulai mengambil pangsa pasar di telepon genggam (selular), apalagi perusahaan tersebut bekerja sama dengan perusahaan raksasa yang bergerak di search engine menghasilkan produk bernama “Galaxy”.
Dengan demikian, perusahaan jangan cepat puas dengan apa yang sudah diraih, tetapi perusahaan harus dinamis. Perusahaan harus terus melakukan inovasi, tanpa adanya inovasi, perusahaan akan kalah bersaing. Perusahaan juga harus peka dengan perubahan-perubahan, untuk mengantisipasi hilangnya momentum untuk menguasai pasar. (Ikhwan Krisnadi_Sekper, OPI_Sekper)
Terdapat 1 komentar
Silahkan tambahkan komentar