Irigasi dan Tenaga Kerja Masalah Utama Bagi Produktivitas Tebu Rakyat

Terbit pada Kamis, 11 Pebruari 2016

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menilai bahwa salah satu penyebab lesunya industri gula dalam negeri karena produktivitas tebu rakyat rendah. Penyebab utama rendahnya produktivitas tebu rakyat selain masalah varietas adalah irigasi dan sulitnya tenaga kerja.


Direktur Produksi PTPN X, Tarsisius Sutaryanto mengatakan, PTPN X telah membuat roadmap 2019. Bila dibandingkan, roadmap tersebut dengan kondisi di tahun 2015, maka akan terlihat rendahnya produktivitas kebun.

"Kalau dari luas areal kebun, realisasi tahun 2015 dibandingkan dengan roadmap 2019 sudah tercapai 99,3 persen," kata Tarsisius pada acara Sinergi PTPN X dengan Dinas Perkebunan dalam Mengembangkan Mekanisasi, Irigasi dan Sistem Analisa Rendemen Independen untuk Meningkatkan Produksi Gula Nasional beberapa waktu lalu.

Tarsisius mengungkapkan roadmap 2019 menargetkan luasan areal 70.822,7 hektar dan realisasi 2015 sudah 70.301,5 hektar. Sedang untuk produksi tebu per ton baru tercapai 73,8 persen dari roadmap 2019.

"Begitu pula dengan produktivitas tebu ton per hektarnya, realisasi tahun 2015 baru tercapai 73,3 persen dari roadmap 2019," sebutnya.

Dari sisi rendemen, ungkap Tarsisius baru tercapai 81,4 persen dari target roadmap 2019 sebesar 10,2 persen. Sedang untuk produksi hablur, dibandingkan dengan roadmap 2019 baru tercapai 59,2 persen. Begitu pula dengan produktivitas gula yang baru 59,6 persen dibandingkan target roadmap 2019.

"Dari kajian yang kami lakukan, semua itu tidak tercapai karena beberapa faktor. Salah satunya tentang sulitnya tenaga kerja dan irigasi belum dilakukan," tegasnya. Untuk itu, sambung Tarsisius, bila ingin meningkatkan produktivitas kebun maka yang harus dilakukan adalah mekanisasi dan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air. (Siska, CND_Corcom)
Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar