Industri Gula yang Berdaya Saing Menjadi Kunci Eksistensi Pergulaan Tanah Air

Terbit pada Selasa, 15 September 2015

Berbagai macam tantangan tengah dihadapi industri gula di Jawa, baik dari sisi lahan maupun SDM. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) menyelenggarakan Seminar Nasional bertemakan Masih Ada Asa Bagi Industri Gula di Jawa pada Kamis (10/09/2015). Seminar ini dibuka oleh MuhamadZamkhani, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementrian BUMN.

Seminar yang diadakan di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta ini, membahas berbagai strategi pengembangan industri gula di Jawa. Salah satunya adalah menghadirkan industri gula yang berdaya saing di Jawa yang dibawakan oleh Direktur Utama PTPN X, Subiyono. Seminar ini bertujuan untuk membuka mata para pemangku kebijakan, pengusaha, petani, dan masyarakat umum bahwa industri gula di Jawa saat ini bukanlah sunset industry.

Diharapkan dengan adanya seminar ini, kita bersepakat untuk merumuskan masalah apa yang dihadapi industri gula di Jawa. Sebab, akan sulit mencari solusinya apabila kita belum sepakat dengan masalahnya, ungkap Tito Pranolo selaku Direktur Eksekutif AGI. Tito menyatakan bahwa seluruh lapisan yang bergerak di industri gula, harus mampu mengantisipasi kondisi-kondisi ke depan, seperti adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang semakin dekat. Di sisi lain, daya saing industri gula di Indonesia belum siap, terlihat dari biaya produksi yang berkisar di angka Rp 6000 - 9000 dengan kualitas yang masih belum stabil. Kemudian, ditambah dengan permasalahan stagnansi dalam difusi teknologi. Industri gula Indonesia harus mampu bersaing dengan industri gula negara lain. Kita akan mecari titik, celah, dan peluang dimana kita bisa bersaing, imbuh Tito dalam sambutannya. (Ver, CND_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar